REPUBLIKA.CO.ID, VIENNA -- Austria mengatakan pada Sabtu (24/7) bahwa mereka akan mengerahkan tentara tambahan ke perbatasan timurnya dengan Slovenia dan Hongaria untuk mencegah masuknya migran ilegal.
Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer dan Menteri Pertahanan Klaudia Tanner membuat pengumuman tersebut pada konferensi pers.
Menegaskan bahwa peraturan migrasi yang diajukan oleh Uni Eropa (UE) tidak efektif terhadap migran gelap, Nehammer mengatakan jumlah tentara saat ini di perbatasan timur akan segera ditambah dari 1.000 menjadi 1.400 personel, terutama karena perkembangan di perbatasan Hungaria.
Austria tidak bisa mendapatkan dukungan yang diperlukan dari UE, kata Nehammer, dan bersama-sama dengan Jerman, tidak dapat memecahkan "masalah Afghanistan UE," mengacu pada pertumbuhan penduduk Afghanistan di negara itu. Tanner mengatakan 200 pelaku perdagangan manusia ditangkap di perbatasan Hungaria awal tahun ini, dan oleh karena itu, jumlah tentara di perbatasan dengan Slovakia dan Slovenia dapat ditingkatkan menjadi 2.000.