REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hom Pipah Alaih Hom Gambreng! Kalimat ini tak asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Kalimat ini diucapkan anak-anak untuk mengundi siapa yang menang/kalah, siapa yang berjaga, atau menentukan anggota tim ketika akan memulai permainan menggunakan telapak tangan.
Siapa sangka, kalimat yang dikatakan dengan irama yang mudah diingat itu memiliki makna mendalam. Ketua Umum Komite Permainan dan Olahraga Rakyat Tradisional Indonesia (KPOTI), Zaini Alif, meneliti makna Hom Pipah Alaih Hom Gambreng ini.
"Hom Pipah Alaih Hom Gambreng memiliki makna yang begitu hebat," ujar Zaini dalam webinar Pengenalan Pancamain Indonesia, Selasa (27/7).
Dia menjelaskan, arti Hom merujuk pada Tuhan, Pipah adalah berkumpul bersama, Alaih bisa berarti saling berkontribusi, kemudian kembali lagi ke Hom/Tuhan, dan berakhir dengan kata Gambreng yang bermakna Ayo.
Jadi, Hom Pipah Alaih Hom Gambreng mempunyai arti dari Tuhan berkumpul bersama dalam kesenangan kemudian saling memberikan kontribusi kepada sesama dan kembali lagi ke Tuhan. "Ini dipakai ketika anak-anak memulai bermain, memulai kehidupan. Kita adalah makhluk bermain, kita diturunkan ke dunia ini untuk bermain tetapi tidak main-main," kata Zaini.
Dia menyarankan agar anak-anak bermain permainan tradisional di tengah pandemi Covid-19 yang lebih banyak berada di rumah bersama keluarga. Sambil bermain, anak-anak bisa diberikan pembelajaran nilai-nilai Pancasila secara sederhana agar lebih mudah dipahami, seperti toleransi, kebersamaan, adil, dan kejujuran.