REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Pemerintah Kota Semarang tetap mempertahankan operasional seluruh tempat isolasi terpadu meski jumlah angka kasus Covid-19 di ibu kota Jawa Tengah itu sudah mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir ini."Kekhawatiran kami kalau ada kenaikan kasus dua minggu setelah Idul Adha, maka tempat-tempat isolasi masih disiagakan," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Selasa (27/7).
Namun, menurut dia, jika tren penularan Covid-19 terus mengalami penurunan maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan penutupan tempat-tempat isolasi terpusat ini. Hingga saat ini, kata dia, terdapat delapan tempat isolasi terpusat yang tersebar di berbagai wilayah di Jawa Tengah.
Ia menjelaskan kondisi perkembangan kasus Covid-19 di ibu kota Jawa Tengah ini sudah mulai membaik. Menurut dia, kasus aktif Covid-19 sudah mulai turun, dengan tingkat kesembuhan sudah mencapai 93,8 persen. Tingkat keterisian tempat tidur di berbagai rumah sakit, lanjut dia, juga sudah menyentuh angka 56,2 persen, meski di ruang gawat darurat masih cukup tinggi tingkat keterisiannya.
Salah satu perhatian dalam penanganan Covid-19 ini, lanjut dia, angka kematian yang masih cukup tinggi yang mencapai 6,2 persen. Berdasarkan data laman https: siagacorona.semarangkota.go.id hingga pukul 18.00 WIB, jumlah kasus pasien yang terkonfirmasi Covid-19 mencapai 1.493 orang. Jumlah pasien yang meninggal tercatat mencapai 5.597 orang.