Rabu 28 Jul 2021 15:00 WIB

Myanmar Minta Bantuan Internasional untuk Tangani Covid-19

Myanmar juga meminta bantuan kepada sesama anggota ASEAN dan negara sahabat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
 Vendor menjual makanan ringan dan air minum di terminal bus jalan raya di Yangon, Myanmar, 20 Desember 2020.
Foto: EPA-EFE/NYEIN CHAN NAING
Vendor menjual makanan ringan dan air minum di terminal bus jalan raya di Yangon, Myanmar, 20 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Militer Myanmar meminta kerja sama yang lebih luas dengan komunitas internasional untuk mengatasi Covid-19. Media pemerintah pada Rabu (28/7) melaporkan, permintaan bantuan itu dilakukan ketika Myanmar berjuang mengatasi gelombang infeksi yang semakin meningkat.

Global New Light of Myanmar mengatakan Jenderal Senior Min Aung Hlaing dalam pidatonya menyerukan lebih banyak kerja sama internasional dalam pencegahan, pengendalian, dan pengobatan Covid-19. Myanmar juga meminta bantuan kepada sesama anggota ASEAN dan negara-negara sahabat.

Baca Juga

Min Aung Hlaing menyerukan agar vaksinasi perlu ditingkatkan, baik melalui dosis yang disumbangkan maupun dengan pengembangan vaksin produksi dalam negeri yang dibantu oleh Rusia. Myanmar belum lama ini menerima dua juta vaksin China. Menurut Reuters, sejauh ini tingkat vaksinasi Myanmar mencapai sekitar 3,2 persen dari total populasi.

Kasus virus corona di Myanmar telah melonjak sejak Juni. Pada Selasa (27/7) Kementerian Kesehatan melaporkan  4.964 kasus dan 338 kematian. Petugas medis dan layanan pemakaman kewalahan dalam menangani pasien Covid-19 yang jumlahnya membludak.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi pada 1 Februari. Aksi protes yang menentang junta dan pertempuran antara tentara dan milisi yang baru dibentuk terjadi hampir setiap hari.

Upaya untuk mengatasi wabah semakin terhambat oleh musibah banjir terburuk di Myanmar timur. Sejumlah negara bagian Myanmar mengalami kekurangan oksigen.

Portal berita Myanmar Now yang mengutip saksi melaporkan setidaknya delapan orang meninggal di rumah sakit Yangon pada akhir pekan setelah terjadi kegagalan sistem oksigen pipa. Reuters tidak dapat secara independen mengonfirmasi laporan tersebut. Sementara Rumah Sakit Umum Okkalapa Utara serta juru bicara Kementerian Kesehatan tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement