Rabu 28 Jul 2021 18:31 WIB

Wiku: Pemerintah tak Buru-Buru Lakukan Pembukaan Pengetatan

Perlu hati-hati dan persiapan matang untuk memutuskan pemukaan aktivitas masyarakat

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
 Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah tak akan terburu-buru dalam memutuskan pembukaan pengetatan mobilitas masyarakat meskipun terjadi penurunan kasus dalam satu minggu terakhir. (ilustrasi).
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah tak akan terburu-buru dalam memutuskan pembukaan pengetatan mobilitas masyarakat meskipun terjadi penurunan kasus dalam satu minggu terakhir. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah tak akan terburu-buru dalam memutuskan pembukaan pengetatan mobilitas masyarakat meskipun terjadi penurunan kasus dalam satu minggu terakhir. Menurutnya, diperlukan kehati-hatian dan persiapan yang matang untuk memutuskan kebijakan pembukaan aktivitas masyarakat di tengah tingginya penambahan kasus.

“Untuk itu, perpanjangan PPKM tetap dilakukan untuk melihat apakah penurunan ini konsisten terjadi dan dapat dipertahankan, serta memperbaiki kasus kematian yang masih meningkat,” kata Wiku saat konferensi pers.

Baca Juga

Keputusan pemerintah yang memperpanjang PPKM level 1-4 ini merupakan upaya untuk mengendalikan penambahan kasus. Semakin efektif pengendalian yang dilakukan, maka penambahan kasus dapat semakin ditekan.

Selain itu, perpanjangan PPKM kali ini merupakan upaya gas rem yang dilakukan pemerintah untuk menyeimbangkan aktivitas ekonomi dan penanganan kesehatan. Namun, pembukaan sektor ekonomi ini akan terus dievaluasi menyesuaikan dengan perkembangan kasus Covid-19.

“Untuk itu manfaatkan waktu satu minggu sebaik mungkin dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, utamanya pada sektor yang sudah mulai dibuka. Karena itu dapat menentukan apakah pembukaan ini berdampak pada kenaikan kasus atau tidak,” ujar Wiku.

Wiku menyampaikan, jika sektor-sektor yang telah dibuka tersebut ternyata tak patuh menjalankan protokol kesehatan dan justru terjadi peningkatan kasus, maka perlu dilakukan kembali pembatasan kegiatan masyarakat.

“Namun, jika sektor ini patuh protokol kesehatan dan terbukti tidak meningkatkan kasus, bukan tidak mungkin kita akan semakin siap untuk pembukaan bertahap di minggu depan,” lanjut dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement