REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo, menegaskan bahwa vaksin ketiga atau booster hanya untuk tenaga kesehatan (nakes). Hal itu disampaikan Rahmad menanggapi viralnya unggahan seorang influencer di media sosial yang diduga menerima suntikan vaksin ketiga.
"Kenapa prioritas itu yang booster itu dari Moderna diberikan kepada mereka (nakes), karena potensi tertular itu kan sangat rawan ya, saudara kita nakes itu kan setiap hari berjumpa dengan para pasien bagi yang terpapar maupun yang tidak di rumah sakit itu kan begitu besar potensi untuk terkena," kata Rahmad kepada Republika, Kamis (29/7).
Ia pun mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menyelidiki kejadian tersebut. Sebab, sampai hari ini masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan suntikan vaksin pertama.
"Kasihan rakyat kita yang belum, memunculkan masalah sosial, rasa ketidakadilan, lha wong jutaan warga kita yang belum divaksin masih banyak jutaan, kok ini yang sudah divaksin dua kali di vaksin di luar nakes, itu harus kita bertanya," ujarnya.
Ia juga mendorong adanya sistem yang bisa mendeteksi siapa saja yang sudah divaksinasi melalui data KTP. Sehingga, jika ada pihak-pihak di luar nakes yang sudah divaksinasi dua kali maka dapat diketahui.
"Jadi yang sudah divaksin sekali dua kali itu sudah terdeteksi, 'lho ini sudah divaksin dua kali' sehingga ketika mau maju untuk vaksin ketiga kali ada skrining secara otomatis, sehingga tidak memungkinkan untuk vaksin yang ketiga di luar prioritas utama yaitu nakes. Sekali lagi prioritas utama ya," kata dia.
Sebelumnya, warganet dihebohkan dengan unggahan seorang influencer di Instagram yang diduga menerima vaksin ketiga. Diduga, lokasi penyuntikan berada di Kantor DPRD DKI Jakarta. Unggahan tersebut kemudian viral dan mendapat respons dari publik.