Jumat 30 Jul 2021 12:38 WIB

Pemkot Belum Tahu Rencana Sembelih Angsa untuk Hewan KBB

Semua tempat wisata, termasuk KBB, masih ditutup akibat PPKM.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Indira Rezkisari
Petugas keamanan berjaga di depan gerbang Kebun Binatang Bandung Zoological Garden, Bandung, Jawa Barat. Akibat PPKM, Kebun Binatang Bandung ditutup.
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Petugas keamanan berjaga di depan gerbang Kebun Binatang Bandung Zoological Garden, Bandung, Jawa Barat. Akibat PPKM, Kebun Binatang Bandung ditutup.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, mengaku belum mengetahui informasi terkait rencana pengelola Kebun Binatang Bandung (KBB) yang akan menyembelih angsa-rusa untuk pakan hewan buas. Ia memilih tidak berkomentar terhadap informasi yang belum diketahui.

"Saya belum tahu, punten kalau yang saya nggak tahu saya nggak jawab," ujarnya, usai meninjau simulasi penerapan dine in di salah satu restoran di Jalan Suci, Kota Bandung, Jumat (30/7).

Baca Juga

Ia mengungkapkan, saat ini tempat wisata di Kota Bandung masih ditutup di masa penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4. Penutupan disebutnya sesuai regulasi.

Sebelumnya, Kebun Binatang Bandung mengalami krisis akibat terdampak penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sejak tanggal 3 Juli hingga awal Agustus mendatang. Akibatnya, sejumlah rencana akan dilakukan diantaranya mengorbankan satwa angsa dan rusa untuk pakan hewan buas.

Humas Kebun Binatang Bandung, Sulhan Syafii, mengatakan objek wisata kebun binatang mengalami krisis akibat tidak beroperasi di masa PPKM saat pandemi Covid-19. Apabila PPKM masih berlanjut maka pihaknya memiliki rencana mengorbankan satwa seperti rusa dan angsa untuk pakan hewan buas.

"Itu skenario terburuknya, kalau ditutup terus kayak gini," ujarnya, Kamis (29/7). Ia mengatakan kebutuhan pakan seluruh satwa di Kebun Binatang Bandung mencapai Rp 350 juta.

Apabila PPKM terus dilanjutkan, ia mengatakan rencana tersebut dapat bisa direalisasikan untuk menyelamatkan empat macan tutul Jawa dan dua Harimau Sumatera. Ia pun berencana akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

"Jadi kalau sampai sebulan ke depan atau sebulanan lah September itu kita koordinasi dengan BKSDA, ini gimana kita mau potong satwa ini untuk karnivora," katanya. Total angsa sebanyak 39 ekor dan rusa totol sebanyak 30 ekor.

Sulhan mengatakan selama ini pihaknya menyiasati terkait pemberian pakan kepada hewan karnivora dari daging sapi ke daging ayam yang lebih banyak. Kebutuhan rumput tambahan untuk makanan gajah diperoleh dengan meminta bantuan mencari kepada karyawan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement