Jumat 30 Jul 2021 20:55 WIB

Masyarakat Antusias Masjid Menjadi Tempat Vaksinasi

Masjid mulai dijadikan tempat untuk melakukan vaknsinasi Covid-19.

Rep: Arie Lukihardianti/ Febryan. A/ Red: Muhammad Subarkah
Warga sedang mengantre untuk mendapatkan vaksisnasi Covid-19 di Masjid Ash Shalihin, Jalan Walang Baru Raya, Koja, Jakarta Utara, Jumat (30/7).
Foto: Pemkot Jakut
Warga sedang mengantre untuk mendapatkan vaksisnasi Covid-19 di Masjid Ash Shalihin, Jalan Walang Baru Raya, Koja, Jakarta Utara, Jumat (30/7).

REPUBLIKA, JAKARTA -- Masjid Ash Shalihin yang berlokasi di Jalan Walang Baru Raya, Koja, Jakarta Utara, dijadikan tempat vaksinasi Covid-19 mulai Jumat (30/7). Ini adalah kali pertamanya rumah ibadah dijadikan tempat vaksinasi di Jakarta. 

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi DKI Jakarta, Ma'mun Al Ayyubi, mengatakan, kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama DMI DKI, Pemprov DKI, dan MUI DKI. Tujuannya, untuk mempercepat target vaksinasi sekaligus mengedukasi jamaah bahwa vaksinasi aman dan halal. 

 

"Kami ingin masjid menjadi sentra dalam penanganan vaksinasi bagi jamaah dan masyarakat sekitarnya," kata Ma'mun di Masjid Ash Shalihin, Jumat. 

 

Ma'mun menambahkan, program vaksinasi di masjid ini ditargetkan bakal diselenggarakan di semua kecamatan di Jakarta. Pelaksanaan vaksinasinya digelar tiap akhir pekan. 

 

"Untuk yang perdana ini memang hari Jumat, tapi ke depannya diagendakan setiap Sabtu dan Minggu mengingat pada hari kerja (Senin-Jumat) tenaga kesehatan sebagai vaksinator sibuk bertugas melayani masyarakat," ujarnya. 

 

Camat Koja, Ade Himawan, menyambut baik kegiatan vaksinasi di masjid ini. Bahkan, ia berencana agar kegiatan serupa dilakukan di dua atau tiga masjid lainnya di Kecamatan Koja. 

 

"Mudah-mudahan ke depannya terprogram satu kelurahan dua sampai tiga masjid dengan melihat estimasi warga yang belum divaksin dan tetap mengedepankan protokol kesehatan," ucapnya. 

 

Kepala Puskesmas Kecamatan Koja, dr Sri Puji Astuti, mengatakan, pihaknya mengerahkan empat vaksinator di Masjid Ash Shalihin. Adapun vaksin yang digunakan adalah jenis Sinovac. 

 

"Kami siapkan tiga ratus dosis, tapi itu bisa kami tambah jika peserta melebihi target," ucapnya.

 

Vaksinasi di Masjid Salman ITB

Berbeda dengan Jakarta yang baru Jumat ini (30/7) melakukan vaksinasi di kawasan masjid, Masjid Salman yang berada di kawasan ITB sepekan sebelumnya telah sukses menggelar acara Vaksinasi Dosis Kedua Covid-19.

 

Menurut Ketua YPM Salman ITB, Prof. Dr. Ir. Suwarno MT, total ada 1.847 orang yang datang ke acara Vaksinasi Dosis Kedua Salman ITB. Target Salman ITB sendiri, menyasar seluruh elemen masyarakat, semua ras, dan agama betul terpenuhi. Karena, banyak masyarakat yang beragama non islam mengikuti vaksinasi masal tersebut.

 

"Inilah bukti dari masjid untuk semua, bahwa masjid juga punya peranan penting dalam membangun peradaban kedepannya dan kali ini tantangannya adalah bidang kesehatan. Tanpa peduli latar belakang dan agama seseorang, semuanya bisa ikut berperan untuk segera mengakhiri pandemi. Begitu juga melalui acara ini," ujar Suwarno.

 

Sepanjang acara Vaksinasi Salman ITB, kata Suwarno, protokol kesehatan diberlakukan dengan ketat. Pendaftaran terpadu dilakukan secara daring. Semuanya tertangani dengan baik oleh tenaga kesehatan yang bertugas. Tenaga kesehatannya, berasal dari FK UNPAD dan Poltekkes, serta instansi kesehatan lainnya baik dari swasta maupun pemerintah sebagai relawan medis. 

 

"Total lebih dari 30 nakes yang terdiri atas dokter, perawat dan bidan dikerahkan untuk melancarkan jalannya kegiatan vaksinasi massal ini," katanya.

 

Menurutnya, Masjid Salman selaku penyelenggara juga bekerja sama dengan kepolisian dan SATGAS COVID Kota Bandung untuk memastikan bahwa kegiatan vaksinasi ini berjalan secara lancar tanpa ada kerumunan besar.

 

Sejak pelaksanaan vaksinasi pertama, kata dia, tujuan dari acara Vaksinasi dosis kedua Covid-19 ini adalah untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. 

 

Kegiatan vaksinasi massal ini, kata dia, diperuntukkan bagi masyarakat, khususnya semua petugas rumah ibadah yang kemudian mendaftar dan teregistrasi untuk dilakukan langkah demi langkah vaksinasi. Vaksinasi petugas rumah ibadah penting karena mereka menjadi pengelola dari tempat yang rentan menjadi titik penyebaran virus.

 

Masjid Salman ITB, kata dia, sebagai salah satu masjid terbesar di Kota Bandung menjadi masjid pertama yang mengadakan acara vaksinasi massal. Mulai dari lansia hingga usia produktif, seluruh masyarakat Kota Bandung berkesempatan memenuhi haknya untuk divaksinasi.

 

"Terima kasih kepada para petugas, panitia, dan sponsor. Ini kerja sama yang sangat bagus. Ada Wakaf Salman, Rumah Amal Salman, Dinas Kesehatan Kota Bandung, dan Hipmi Jawa Barat, lalu disponsori oleh Telkom Indonesia. Juga banyak sekali yang bantu kita, ada Jabar Quick Response, Dekade 90 ITB, D/Joom, IA ITB khususnya Jawa Barat, Moka, Dewan Masjid Indonesia, Forum Bandung Sehat, serta Antrique. Kita bersama mensukseskan program vaksinasi, supaya masyarakat bisa terhindar dari bahaya akibat wabah dan negeri ini segera keluar dari pandemi. Mari kita Saling Jaga. Semoga semua kebaikan dibalas oleh Allah SWT," paparnya.

 

Sementara menurut salah satu peserta vaksin yang bergama kristen bernama Rahel ia senang bisa vaksin di Masjid Salman. "Seru acara vaksinnya, bagusnya enggak ngantri. Semoga kalau ini udah selesai dan diadakan lagi vaksinasi, yang belum bisa ikut," kata Rahel seraya mengatakan pelayanan semua petugas juga sangat baik. 

 

Febryan. A

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement