REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap pendidikan dan latihan (diklat bela negara dan wawasan kebangsaan memberikan pegawai pembelajaran dan pengetahuan baru. Sebagian besar materi diklat merupakan pemahaman baru bagi para peserta.
Menurut Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK Dian Novianti, materi anyar tersebut menjadi salah satu alasan antusiasme mereka mengikuti diklat. Dian berharap dengan metode pembelajaran yang beragam dan materi-materi diklat yang baru, peserta memetik wawasan baru ini secara positif.
"Kegiatan ini diharapkan tidak menjadi beban bahkan justru menjadi sarana yang positif bagi peserta untuk pengembangan diri dan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan baru terkait bela negara dan wawasan kebangsaan," katanya dalam keterangan di Jakarta, Ahad (1/8).
Dian meminta agar peserta mengikuti diklat dengan baik dan sungguh-sungguh. "Mengingat diklat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dalam menumbuhkembangkan kesadaran bela negara dan wawasan kebangsaan Pegawai KPK dengan sasaran terciptanya kesadaran bela negara dan wawasan kebangsaan dalam menjalankan tugas dan kewajiban di lingkungan KPK," kata Dian Novianti.
Dian mengatakan, ada 18 pegawai lembaga antirasuah yang mengikuti diklat ini dari berbagai posisi dan jabatan. Sehingga, sambung dia, para pengajar dituntut bisa menerapkan metode yang tepat dalam menyampaikan materinya.
Dian merinci para peserta diklat sangat beragam tingkat jabatannya dari jenjang pegawai level bawah hingga level atas. Dia berharap metode diklat diharapkan menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa yang mengedepankan diskusi dan belajar mandiri oleh peserta diklat.