REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ( Mentan SYL) mendukung peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) bidang pertanian yang profesional dilakukan melalui pendidikan, pelatihan vokasi maupun sertifikasi profesi salah satunya untuk penyuluh. Alasannya, penyuluh menjadi garda terdepan dalam peningkatan produksi dan produktivitas komoditas yang berdaya saing guna mewujudkan pencapaian swasembada pangan dan penerapan teknologi pertanian yang modern.
“Oleh karena itu, bagaimanakah pertanian itu bisa baik, salah satu penentu utamanya adalah penyuluh. Kalian itu penting banget. saya katakan selalu bahkan di depan Bapak Presiden bahwa penyuluh pertanian itu adalah kopassusnya, tim khususnya, penembak jitunya Kementerian Pertanian. Jadi penyuluh itu nggak main-main,” kata Mentan SYL dalam sambutannya pada acara Pembukaan Sertifikasi Kompetensi Penyuluh Pertanian THL-TBPP di Polbangtan Gowa pada Senin (2/8).
Mentan menambahkan dalam mendukung program dan kegiatan pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) juga mengupayakan pengangkatan THL-TBPP menjadi ASN PPPK. Diharapkan, penyuluh juga dapat memiliki sertifikasi kompetensi pertanian meliputi kemampuan frame akademik intelektual bidang pertanian baik dari pembelajaran formal maupun di lapangan hingga kemampuan tentang tata kelola pertanian mulai dari hulu hingga hilir.
“Jadi ilmu pertanian penyuluh harus lengkap. Kalian harus kuasai regulasi, harus menguasai dengan siapa harus berkoordinasi, harus menguasai bagaimana mentransfer ilmu pengetahuan termasuk informasi yang tepat kepada petani, bagaimana melakukan efisiensi dan tata kelola budget, intervensi modal yang ada untuk menghasilkan profit yang diharapkan dan bagaimana memitrakan petani dengan petani sendiri dan kelompok tani termasuk memitrakan dengan bank dan market place bahkan ekspor yang ada,” kata Mentan.
Mentan menegaskan terus mengawal tugas penting para penyuluh pertanian dengan melakukan komunikasi dengan penyuluh untuk mengetahui kondisi terbaru di lapangan secara rutin melalui Agriculture War Room (AWR) sehingga penyuluh juga didorong melek akan teknologi dan sosial media yang ada saat ini.
“Penyuluh itu pendamping petani, sumber informasi petani jadi jika penyuluh banyakan di kota daripada di desa maka rusak ini karena penyuluh harusnya di desa membimbing petani, penyuluh adalah komunikator, penyuluh itu integrator, penyuluh adalah motivator, penyuluh adalah organisator, penyuluh adalah dinamisator. Ini terus saya pantau,” ujar Syahrul.
Ketua Forum Komunikasi THL-TBPP, Gunadi mengatakan bahwa perjuangan THL-TBPP untuk menjadi ASN sudah sangat lama dan Alhamdulliah pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo perjuangan tersebut berhasil mencapai puncaknya. Terbukti dengan pengangkatan THL-TBPP lingkup Kementan menjadi ASN PPPK.
“Kami mewakili tenaga ASN penyuluh pertanian se Indonesia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden dan Bapak Menteri Pertanian beserta segenap jajaran. Pengangkatan tersebut bukan hanya bermanfaat bagi THL-TBPP saja tapi juga bagi keluarga dan bagi petani yang sudah dibina,” ucapnya.