Rabu 04 Aug 2021 06:10 WIB

'Bus Pemulihan' di Korsel Manjakan Nakes Covid-19

Nakes Covid-19 di Korsel bisa sejenak melepas lelah di bus pemulihan yang nyaman

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Para profesional medis bekerja di klinik darurat di Seoul, Korea Selatan. Nakes Covid-19 di Korsel bisa sejenak melepas lelah di bus pemulihan yang nyaman. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/JEON HEON-KYUN
Para profesional medis bekerja di klinik darurat di Seoul, Korea Selatan. Nakes Covid-19 di Korsel bisa sejenak melepas lelah di bus pemulihan yang nyaman. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NAMYANGJU - Tenaga kesehatan (nakes) di Korea Selatan yang bertugas di pusat pengujian Covid-19 saat musim panas kini dapat meluangkan waktu sejenak untuk melepas alat pelindung diri. Mereka dapat merasakan sensasi dingin di dalam "bus pemulihan".

Bus milik pemerintah itu dilengkapi dengan AC, air dingin, dan cemilan. "Rasanya seperti berada di igloo dan saya bisa rileks di sini," kata staf medis Jung Tae-du saat beristirahat di sebuah bus di pusat pengujian Covid-19 Kota Namyangju, yang berada di luar ibu kota Seoul, Selasa (3/8).

Baca Juga

Dua puluh dua bus biasanya digunakan sebagai tempat rehat para polisi dan petugas pemadam kebakaran dan dikerahkan secara bergilir ke pusat pengujian sementara, kata Kementerian Kesehatan. "Lingkungan kerja petugas medis di pusat pengujian sama dengan petugas pemadam kebakaran. Kami memutuskan untuk menyediakan bus pemulihan untuk membantu mereka karena situasi virus corona yang berkepanjangan dan gelombang panas menambah kesulitan mereka," kata Shin Yeol-woo, Komisaris Dinas Kebakaran Nasional Korea Selatan kepada Reuters.

Dinas Kebakaran Nasional mengatakan sejumlah bus dilengkapi dengan bilik mandi dan tempat tidur susun serta menyediakan mi instan dan kimchi. Pihak dinas sedang mempertimbangkan penyediaan 82 bus pemadam kebakaran tambahan atas permintaan pemerintah setempat.

Korsel sedang memerangi gelombang infeksi terbesarnya selama pandemi, meski vaksinasi terhadap penduduk yang rentan dan pegawai krusial telah membatasi jumlah kasus Covid-19 yang serius. Korsel melaporkan 1.202 kasus baru pada Senin, sehingga totalnya menjadi 202.203 kasus, dengan 2.104 kematian. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA) mengatakan Korsel menemukan dua kasus pertama varian Covid-19 Delta Plus.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement