REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- PBB mencemaskan perkembangan situasi di Lashkar Gah, Afghanistan. Saat ini, wilayah tersebut tengah menjadi medan pertempuran antara pasukan Afghanitan dan Taliban.
"Kami sangat prihatin dengan keselamatan dan perlindungan orang-orang di Lashkar Gah, di selatan, di mana puluhan ribu orang bisa terjebak oleh pertempuran itu," kata juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric pada Rabu (4/8).
Dia pun mencemaskan pertempuran yang berlangsung di Helmand dan Kandahar. Dujarric menyebut, terdapat laporan tentang peningkatan korban sipil akibat pertempuran di kedua wilayah itu. Selain itu, fasilitas seperti rumah sakit turut terimbas.
Dujarric mengungkapkan, sejak awal tahun ini, hampir 360 ribu warga Afghanistan terpaksa mengungsi akibat konflik. “Sekitar lima juta orang telah mengungsi sejak 2012,” ucapnya.
Saat ini ribuan penduduk Lashkar Gah harus menghadapi sengitnya pertempuran pasukan Afghanistan dengan anggota Taliban. Ribuan warga di sana terjebak, sementara yang lainnya telah memutuskan melarikan diri.
“Ada mayat di jalan. Kami tidak tahu apakah mereka warga sipil atau (anggota) Taliban. Puluhan keluarga telah meninggal rumah mereka dan menetap di dekat sungai Helmand,” kata seorang warga Lashkar Gah yang diwawancara BBC.
Pertempuran antara pasukan Afghanistan dan Taliban di Lashkar Gah telah berlangsung selama berhari-hari. Taliban dilaporkan telah menguasai sebagian besar wilayah tersebut. “Taliban dapat dilihat di jalan-jalan kota. Kehadiran Taliban mengejutkan orang-orang di sini,” ujar seorang warga Lashkar Gah lainnya.
Situasi memaksa warga menghentikan aktivitas perekonomian. Toko-toko, termasuk pasar, tutup. Sebagian warga Lashkar Gah memutuskan meninggalkan rumah mereka dan mengungsi. Namun ada pula warga yang nekat bertahan.
Jatuhnya Lashkar Gah ke tangan Taliban akan menjadi pukulan besar bagi Pemerintah Afghanistan. Sebab mereka telah berjanji akan mempertahankan kota tersebut dengan segala cara.