REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengatakan Turki ingin mendapatkan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 Turkovac segera mungkin. Erdogan menargetkan vaksin buatan Turki tersebut digunakan secara luas di negaranya.
"(Uji coba) Fase 1 dan Fase 2 dari vaksin domestik kami, Turkovac telah berhasil diselesaikan. Fase (uji) klinis dan penelitian dimulai pada Juni," kata Erdogan, dilansir Anadolu Agency, Kamis (5/8).
Erdogan optimistis bahwa, ekonomi Turki akan tumbuh 7 persen tahun ini. Sementara inflasi dan suku bunga akan turun di periode mendatang.
Turki telah memberikan lebih dari 74,33 juta dosis vaksin Covid-19, sejak meluncurkan kampanye vaksinasi massal pada Januari. Turki melanjutkan kampanye vaksinasi intensif untuk mengekang penyebaran virus korona. Semua kalangan di Turki yang berusia 18 tahun ke atas, dan memenuhi syarat wajib mendapatkan suntikan vaksin.
Di tengah penurunan kasus secara nasional dan upaya vaksinasi yang dipercepat, Turki memasuki fase normalisasi baru pada 1 Juli. Turki mencabut hampir semua pembatasan terkait virus korona.
Dalam upaya membatasi penyebaran varian virus Delta, Turki menangguhkan penerbangan dari India. Sementara, Turki mewajibkan kedatangan dari Inggris, Iran, Mesir, dan Singapura untuk mendapatkan hasil tes Covid-19 negatif yang diambil dalam waktu 72 jam sebelumnya.
Menurut Universitas Johns Hopkins yang berbasis di AS, sejak Desember 2019, pandemi telah merenggut hampir 4,25 juta jiwa di 192 negara dan wilayah. Sementara itu, kasus infeksi Covid-19 yang dilaporkan mencapai ebih dari 200 juta kasus.