Sabtu 07 Aug 2021 04:55 WIB

Benarkah Alquran Benci Non-Muslim?

Muslim harus memiliki cinta dan simpati yang besar kepada non-Muslim.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ani Nursalikah
Benarkah Alquran Benci Non-Muslim?
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Benarkah Alquran Benci Non-Muslim?

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Terdapat ayat dalam Alquran yang menggambarkan non-Muslim dengan cara negatif. Apakah ini membuktikan membaca Alquran membuat Muslim membenci non-Muslim?

Presiden Misi Islam Kerala Profesor Shahul Hameed menyatakan Muslim yang membaca Alquran dengan pemahaman  membenci non-Muslim bukanlah ajaran Alquran. Muslim justru harus membenci setan (yang merupakan perwujudan dari setiap hasutan untuk berpaling dari Tuhan). 

Baca Juga

"Muslim harus memiliki cinta dan simpati yang besar kepada non-Muslim, seperti juga diinginkan dari mereka kepada Muslim. Mereka sama-sama mengharapkan berkah dari Tuhan," kata Hameed, dilansir di About Islam.

Hameed menjelaskan Muslim percaya Alquran melengkapi wahyu progresif dari ajaran Tuhan yang diwahyukan melalui kitab suci sebelumnya. Alquran dengan jelas menyatakan tidak ada paksaan dalam agama sehingga manusia dibebaskan menerima atau menolak ajaran itu. 

"Tetapi sangat jelas mereka yang menerima ajaran-Nya itu dan menjalaninya akan diberi pahala, sedangkan mereka yang menolaknya akan dihukum," ujar Hameed.

Hameed menyebut manusia perlu memahami Tuhan telah memberi manusia kebebasan memilih. Menurutnya, kemampuan terbesar yang Tuhan berikan kepada manusia adalah kekuatan kreatif serta kebebasan menggunakan kekuatan itu untuk kebaikan mereka sendiri. 

"Manusia dalam kesombongannya mungkin menganggap dirinya sebagai tolok ukur segala sesuatu dan menyalahgunakan bakat dan kebebasan yang diberikan Tuhan untuk kehancuran yang mengarah pada rasa sakit dan kesengsaraan yang tidak pernah berakhir," ucap Hameed.

Oleh karena itu, Hameed memandang Tuhan telah menurunkan ajaran-Nya (dalam bentuk kitab-Nya) untuk memimpin manusia di sepanjang Jalan kebahagiaan yang lurus. Manusia dapat menemukan dalam Alquran pujian bagi mereka yang mengikuti petunjuk Tuhan dan kata-kata ketidaksetujuan dan teguran bagi mereka yang mengikuti nafsu mereka sendiri.

"Mereka yang mengikuti petunjuk Tuhan dan hidup dengan itu disebut Muslim dan mereka yang menolak melakukannya adalah non-Muslim (mereka yang menolak tunduk kepada Tuhan)," ujar Hameed.

Dalam skema Alquran, Hameed mendapati pertentangan antara yang baik dan yang buruk. Alquran dengan tegas berada di sisi yang baik dan berlawanan dengan yang buruk. 

"Karena alasan ini, pernyataan negatif yang kita temukan dalam Alquran tentang mereka yang menolak ajaran-Nya tidak boleh dipandang sebagai Tuhan yang dengan sengaja mendiskriminasi bagian dari ciptaan-Nya sendiri," ujar Hameed.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement