REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda termasuk orang tua yang suka main tangan ketika anak bertingkah? Pola pengasuhan seperti itu ternyata tidak solutif.
Sebuah tinjauan terhadap penelitian selama 20 tahun menyerukan orang tua untuk menghentikan pendisiplinan dengan cara memukul anak. Para peneliti mengingatkan bahwa melakukan kekerasan fisik pada anak-anak justru bisa menyebabkan mereka memiliki perilaku buruk, seperti agresi, kekerasan, dan antisosial.
"Tidak ada bukti bahwa hukuman fisik itu baik untuk anak-anak. Semua bukti menunjukkan, hukuman fisik itu berbahaya bagi perkembangan dan kesejahteraan anak-anak," kata salah seorang Profesor dari University of Texas, Austin, dan juga penulis senior makalah tersebut, Prof Elizabeth Gershoff, dikutip dari The Sun, Selasa (10/8).
Kajian tersebut dipimpin oleh University College London, Inggris. Mereka mencermati 69 studi global yang mengikuti anak-anak dari waktu ke waktu yang sebagian besar tinggal di AS.
Studi melibatkan hukuman fisik seperti memukul, namun mengesampingkan hukuman yang mengarah pada pelecehan fisik anak. Dari seluruh dunia, dua pertiga (63 persen) anak-anak berusia antara dua sampai empat tahun (sekitar 250 juta anak) sering dipukul oleh orang tua mereka.
Orang tua menggunakan pendekatan itu sebagai cara untuk menjaga anak-anak tetap sejalan dengan ayah ibunya. Mereka menganggap itu sebagai pelajaran untuk si kecil atau mencoba dan menghentikan anak menjadi nakal.
Diterbitkan di jurnal The Lancet, makalah penelitian itu mengatakan, tidak ada hal positif yang ditemukan dari memukul anak-anak. Semakin banyak pengasuh menggunakan kekerasan untuk menghukum anak mereka, semakin besar masalah yang akan dihadapi anak saat besar (terlepas dari ras, etnis, atau jenis kelamin).
"Orang tua memukul anak-anak mereka karena mereka pikir hal itu akan memperbaiki perilaku mereka," kata Prof Gershoff.
"Sayangnya, bagi orang tua yang memukul, penelitian kami menemukan bukti yang jelas dan meyakinkan bahwa hukuman fisik tidak memperbaiki perilaku anak-anak, dan malah memperburuknya,"
Penulis utama makalah itu, Dr Anja Heilmann, mengatakan bahwa hukuman fisik tidak efektif dan berbahaya. Memukul tidak memiliki manfaat bagi anak-anak dan keluarga mereka.
"Ini sudah m jelas dari bukti yang kami hadirkan," kata peneliti dari Departemen Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat UCL itu.