REPUBLIKA.CO.ID, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta pemerintah di seluruh dunia menunda pemberian vaksin dosis ketiga Covid-19 atau vaksin penguat (booster). Hal itu demi memastikan ketersediaan vaksin bagi negara yang tingkat vaksinasinya rendah.
- Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan permintaan untuk menunda vaksin ketiga untuk negara-negara kaya karena vaksinasi mereka jauh meninggalkan negara miskin dan berkembang.
- Belum terbukti secara ilmiah apakah memberikan vaksin booster pada orang yang sudah menerima dua dosis vaksin, efektif mencegah penyebaran Covid-19
- Israel, Prancis, Jerman, dan banyak negara Timur Tengah yang kaya sudah memberikan vaksin booster. Negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan Inggris mempertimbangkan untuk melakukannya saat meningkatnya risiko penyebaran virus varian Delta.
Vaksin Ketiga di Indonesia
- Pemerintah Indonesia menegaskan vaksin booster hanya untuk tenaga kesehatan dan tenaga pendukungnya
- Diperkirakan jumlah petugas kesehatan dan pendukungnya ada sekitar 1,5 juta orang, yang tersebar di seluruh Indonesia
- Kementerian Kesehatan menegaskan vaksin booster tidak untuk khalayak umum. Sebab, pasokan vaksin terbatas dan masih ada lebih dari 160 juta penduduk sasaran vaksinasi yang belum mendapatkan suntikan vaksin.
Sumber: AP
Pengolah Data: Lintar Satria/Nur Aini