REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, penambahan target vaksinasi dilakukan karena 30 hingga 40 persen dari orang yang sudah menerima vaksin adalah warga dengan KTP Non-DKI Jakarta. Target vaksin yang semula 8.815.157 diubah menjadi 11 juta orang.
"Perubahan dilakukan karena dari jumlah yang ada (orang yang sudah divaksin) lebih dari 30 sampai 40 persen diisi oleh warga KTP non-DKI," kata Ariza di Jakarta, Jumat (13/8).
Dengan ditingkatkannya target capaian vaksinasi, Ariza meminta semua warga Jakarta yang belum vaksinasi untuk segera mendatangi sentra-sentra vaksinasi. Baik itu sentra di tingkat kelurahan, kecamatan, maupun provinsi.
Hingga kemarin (12/8), imbuh Ariza, tercacat sudah 8.771.557 warga yang nerima vaksin dosis 1 di Jakarta. Sedangkan dosis 2 sudah 3.820.779 orang.
Pada Senin (9/8) lalu, Ariza mengatakan, target vaksinasi 11 juta warga akan tercapai dalam kurun waktu satu hingga dua bulan ke depan. Sebab, pihaknya rata-rata per hari mampu memvaksin 100 ribu warga.
"September atau Oktober selambat-lambatnya terpenuhi ya, tergantung dari keberadaan vaksin, mudah-mudahan vaksinnya siap, sehingga kita bisa mempercepat pelaksanaan vaksin," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Pemprov DKI untuk melakukan vaksinasi kepada 7,5 orang pada hingga Agustus 2021. Target itu berhasil tercapai pada Sabtu, 31 Juli 2021 atau satu bulan lebih cepat.