REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo, FX Hadi Rudyatmo, memberikan tanggapan terkait rencana DPD PDIP Jawa Tengah untuk menerbangkan 73 ribu balon udara saat peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI.
"Seandainya itu jadi, Solo tidak akan ikut menerbangkan," kata Rudyatmo kepada wartawan, Ahad (15/8).
Rudyatmo mengaku telah meminta Sekretaris DPC PDIP Solo yang juga Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, untuk meminta kegiatan tersebut dibatalkan. Sebab, menerbangkan ribuan balon udara bakal mengganggu aktivitas penerbangan. Dalam rapat koordinasi terkait rencana menerbangkan balon udara tersebut, PDC PDIP Solo diwakili Teguh Prakosa.
"Kan begitu saya dapat laporan Pak Teguh sudah saya sampaikan untuk dibatalkan. Lha ya satu ikat isinya 76 dikali 27 itu sekitar 2.052 balon, harganya Rp 10 juta dan itu akan mengganggu penerbangan," tegas Rudyatmo.
Mantan Wali Kota Solo dua periode itu menyatakan, daripada untuk melepas balon dan akan menjadi persoalan panjang karena mengganggu penerbangan di Jawa Tengah, mending anggarannya dibelikan beras guna membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
"Mending dibelikan beras untuk dibagikan para warga masyarakat yang terdampak Covid-19 ini, kan bagi warga masyarakat miskin yang tidak bisa bekerja dan sebagainya kan lebih bermanfaat," ujarnya.
Diketahui, DPD PDIP Jawa Tengah berencana merancang kegiatan menerbangkan balon udara untuk memperingati HUT ke-76 Kemerdekaan RI. DPD dan 35 DPC PDIP se-Jateng bakal serentak menerbangkan balon udara yang diberi banner hadiah. Setiap DPC melepas 27 ikat balon dimana satu ikat berisi 76 balon. Warga yang menemukan banner tersebut bisa mengambil hadiah di kantor DPC PDIP yang menerbangkan.
Saat ditanya terkait anggaran hadiah, Rudyatmo mengaku dari informasi yang didapat, anggaran hadiah berasal dari Ketua Bidang Pemerintahan Pertahanan dan Keamanan DPP PDIP, Puan Maharani. "Untung Pak Teguh laporan ke saya, kalau tidak laporan, saya pun tidak ikut menerbangkan. Sudah pasti. Karena selama kegiatan yang ada di Kota Solo kan melepaskan balon saja pakai tali terus ditarik lagi ke bawah," pungkas Rudyatmo.