REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA -- Sebuah masjid bernama "Masjid Kurdi" di provinsi Hatay mengalami renovasi. Tempat ibadah bagi umat Islam ini lantas diganti namanya, menjadi "Masjid Turki" pada 2018.
Kantor Gubernur Hatay melaporkan, Direktorat Jenderal Yayasan Turki memerintahkan penggantian nama masjid di distrik Kilis ini. Mereka juga mencatat satu-satunya yang tersisa dari struktur lama adalah menaranya.
Dilansir di Duvar English, Selasa (17/8), Direktorat Jenderal Yayasan menutup papan bertuliskan "Masjid Turki", sedangkan papan nama "Masjid Kurdi" masih digantung, meski akhirnya dicopot.
Penduduk setempat melaporkan kejadian ini dan mengatakan kebijakan asimilasi negara itu menghancurkan sejarah dan budaya. Hal tersebut dinilai sama dengan pembantaian budaya.
"Masjid yang telah direnovasi sangat kehilangan namanya, serta orisinalitasnya," kata sebuah pernyataan di situs web Kantor Gubernur Hatay.
Pemerintah Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa, menjadi sangat terkenal karena mengabaikan budaya Kurdi.