REPUBLIKA.CO.ID,AMMAN -- Arab Saudi mendesak gerilyawan Taliban yang merebut ibu kota Afghanistan, Kabul, menyelesaikan penyisiran di seluruh negeri, Senin (16/8). Mereka diimbau menyelamatkan nyawa, harta benda dan keamanan, sebagaimana diatur oleh prinsip-prinsip Islam.
"Kerajaan mendukung apapun pilihan yang dibuat rakyat Afghanistan, tanpa campur tangan," kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, dalam sebuah pernyataan dikutip di Metro, Selasa (17/8).
Lebih lanjut, dalam pernyataan yang sama disebut berdasarkan prinsip-prinsip mulia Islam, Kerajaan Arab Saudi berharap gerakan Taliban dan semua pihak Afghanistan akan bekerja sama menjaga keamanan, stabilitas, kehidupan dan properti.
Saudi juga menyuarakan harapan agar situasi akan stabil sesegera mungkin. Ribuan warga Afghanistan yang takut akan Taliban diketahui memadati bandara Kabul, sebagai upaya mereka untuk meninggalkan negara tersebut, menyebabkan lima orang tewas dalam kekacauan itu.
Negara teluk lainnya, Qatar, mengatakan sedang mencari transisi damai di Afghanistan. Mereka berupaya melakukan yang terbaik, serta membantu mengevakuasi diplomat dan staf asing di organisasi internasional, dari negara itu.
Baca juga :Taliban Kuasai Afghanistan, JK: AS tak Bisa Perang Gerilya
Doha telah menjadi tuan rumah kantor Taliban sejak 2013 untuk pembicaraan damai dan memainkan peran sentral dalam mencoba mencapai penyelesaian politik di Afghanistan, dengan penarikan pasukan AS.
"Ada kekhawatiran internasional tentang laju perkembangan yang cepat. Qatar melakukan yang terbaik untuk membawa transisi damai, terutama setelah kekosongan yang terjadi," kata Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani.
Ketua Dewan Kerjasama Teluk enam negara saat ini, Bahrain, mengatakan pihaknya akan memulai konsultasi dengan sesama negara Teluk Arab mengenai situasi di Afghanistan.
Sumber:
https://www.metro.us/saudi-arabia-urges-taliban/