REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Raja Malaysia mendorong para pemimpin partai politik di negara itu untuk membentuk koalisi baru yang lebih stabil agar negara itu dapat menghadapi pandemi Covid-19 dan kemerosotan ekonomi. Hal itu dikatakan salah satu politisi senior Malaysia Anwar Ibrahim, usai bertemu Raja pada Selasa siang (17/8).
Menurut Anwar, keempat ketua partai yang dipanggil Raja bersepakat menghentikan politik lama dan “menggagas suatu bentuk politik baru,” kata Anwar kepada media melalui siaran langsung media sosial.
Dalam pertemuan itu, kata Anwar, Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah mengingatkan semua ketua partai politik bahwa Malaysia sedang menghadapi krisis kesehatan, politik, dan ekonomi. Raja ingin semua partai politik bermufakat menangani krisis tersebut.
“Maknanya, yang menang jangan jadi seperti yang pernah berlaku, yaitu memakan yang kalah,” kata Anwar kepada para jurnalis.
Menurut Anwar, semua pimpinan partai politik tampak setuju dengan konsensus baru ini untuk hentikan politik lama. Anwar mengatakan isu yang dibahas dalam pertemuan dengan Raja bukan saja mengenai pelantikan seorang Perdana Menteri baru, tetapi menggagas bentuk politik baharu “yang lebih aman dan nyaman untuk rakyat”.
Pada Selasa siang pukul 14.00 waktu Malaysia, empat pemimpim partai politik Malaysia menghadap Raja, yakni Anwar Ibrahim (PKR), Ahmad Zahid Hamidi (UMNO), Mohammad Shafie Apdal (Warisan), dan Mukhriz Mahathir (Pejuang).