REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sastrawan kenamaan Indonesia sekaligus Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Dr Budi Darma MA tutup usia di RS Islam A Yani, Surabaya, pada Sabtu (21/8) sekitar pukul 06.00 WIB. Rektor UNESA, Nurhasan menyatakan, pihaknya sangat kehilangan dan merasakan duka yang amat mendalam atas kepergian Budi Darma.
Nurhasan mengatakan, beliau adalah sosok yang produktif. Karyanya tersebar di mana-mana. "Sudah belasan buku yang dilahirkan dan ratusan artikel yang diterbitkan di berbagi rubrik media-media nasional," ujarnya.
Nurhasan menjelaskan, Budi Darma mendapatkan banyak penghargaan. Salah satunya penghargaan dari Wali Kota Madya Surabaya sebagai warga Surabaya yang berprestasi di bidang sastra selama dua kali berturut-turut.
Dari berbagai karyanya yang inpiratif, Olenka (1983) juara pertama dalam Sayembara Mengarang Roman DKJ 1980 dan sekaligus memperoleh Hadiah Sastra DKJ 1983. Tahun 1984 beliau juga pernah menerima Hadiah Sastra ASEAN.
Tidak berhenti sampai di situ, beliau juga mendapat penghargaan Sastra Dewan Kesenian Jakarta, SEA Write Award, dan Anugerah Seni Pemerintah RI. Sebagai akademisi, lanjut Nurhasan, ia kerap diundang untuk berceramah, mengajar, menguji calon sarjana atau doktor sastra, baik dalam negeri ataupun luar negeri dan terlibat riset sastra di dalam dan di luar negeri.
Purna tugas Pengajar di jurusan Bahasa dan Sastra Inggris ini, sambungnya, pernah menjabat Rektor Unesa (masih bernama IKIP) periode 1984-1988. “Kami semua berduka. Seorang senior, guru, sekaligus panutan kami semua telah pergi hari ini. Mohon doanya semoga beliau khusnul khotimah," kata dia.