Senin 23 Aug 2021 06:20 WIB

Tekan Rantai Penularan Covid, Panglima TNI: Kita Keroyok...

TNI, Polri, Pemda dan Puskesmas harus bekerja memberikan pemahaman ke masyarakat.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P bersama Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.,  setelah melaksanakan peninjauan vaksinasi di Kulon Progo, rombongan langsung bertolak menuju Kabupaten Gunung Kidul dengan menggunakan Heli Caracal milik TNI, Sabtu (21/8).
Foto: istimewa
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P bersama Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., setelah melaksanakan peninjauan vaksinasi di Kulon Progo, rombongan langsung bertolak menuju Kabupaten Gunung Kidul dengan menggunakan Heli Caracal milik TNI, Sabtu (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, menyatakan, mata rantai lenularan Covid-19 bisa ditekan. Ini terjadi, apabila penanganannya dilakukan secara keroyokan. 

Untuk itu, dia menekankan, semua pihak untuk turut serta berpartisipasi membantu mengasi pandemi dengan masing-masing cara yang bisa dilakukan. "Kami hadir di Klaten untuk membantu mengatasi permasalahan dan pengendalian pendemi Covid-19, kalau kita keroyok bersama-sama tentunya kita dapat menekan mata rantai penularannya," ujar Hadi dalam siaran pers, Ahad (22/8).

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI sampaikan saat memimpin rapat terkait penanganan Covid-19 yang didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Forkompimda Kabupaten Klaten, di Aula kantor Bupati Klaten, Sabtu (21/8).

Sebelumnya, Panglima TNI bersama Kapolri dan Menkes melakukan peninjauan serbuan vaksinasi di Kabupaten Kulon Progo. Di Kulon progo, Panglima TNI kembali menekankan tracing kontak erat harus terus dilaksanakan.

"Dari kasus konfirmasi akan dilaksanakan perawatan di isoter (isolasi terpusat), tidak di isoman sehingga terpantau kondisi, dan obat-obatannya," kata dia.

Kemudian Panglima TNI dan rombongan melanjutkan peninjauan ke Kabupaten Gunung Kidul untuk meninjau Serbuan Vaksinasi dengan target 2.000 dosis bagi para siswa-siswi SMA, SMK, dan masyarakat sekitar. Jumlah vaksinator yang bertugas sebanyak 109 vaksinator.

Selanjutnya Panglima TNI bersama rombongan mengecek kesigapan Babinsa, Babinpotmar, Babinpotdirga dan Bhabinkamtibmas menggunakan aplikasi Silacak dan memberikan bantuan sosial bagi masyarakat.

Di samping itu, Panglima TNI menyampaikan agar 4 Pilar Kabupaten Gunung Kidul harus semangat dan bersinergi dalam menurunkan kasus positif di wilayah tersebut. Sinergi yang dilakukan harus mampu memasifkan pelaksanaan testing, tracing dan treatment atau 3T serta menggencarkan serbuan vaksinasi di Gunung Kidul untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. 

Panglima TNI menyampaikan hal-hal yang menjadi penekanan Presiden Jokowi. Di antaranya menurunkan indeks mobilitas masyarakat. 

"Jika ada yang terkonfirmasi positif harus segera dipisahkan dan mereka kita obati.  Kemudian percepatan pelaksanaan Vaksinasi bagi masyarakat agar terbentuknya herd immunity," ucap dia.

Panglima TNI menegaskan, agar Empat Pilar, yakni TNI, Polri, Pemda dan Puskesmas harus bekerja keras untuk menghimbau dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mau melaksanakan Isoter jika terkonfirmasi positif serta melaksanakan tracing kontak erat dengan maksimal. 

"Jika hasil tracing kontak erat yang dinyatakan negatif, boleh isoman dalam status karantina dalam 5 hari," ujarnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement