Senin 23 Aug 2021 13:32 WIB

Harris Temui PM Singapura di Tengah Bayang-Bayang China

Kunjungan Harris ke Asia Tenggara sebagai bagian upaya AS melawan dominasi China.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Presiden Kamala Harris.
Foto: AP/Evan Vucci
Wakil Presiden Kamala Harris.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mengunjungi Singapura pada hari pertama kunjungan ke wilayah Asia Tenggara, Senin (23/8). Dia melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden Halimah Yacob untuk menjalin kemitraan dalam berbagai bidang.

 

Baca Juga

Harris diperkirakan akan mengadakan konferensi pers dengan Lee pada Senin. Dia juga akan mengunjungi Pangkalan Angkatan Laut Changi dan mengunjungi kapal tempur USS Tulsa.

Perjalanan Harris ini bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan mitra di kawasan itu. Tindakan ini sebagai bagian dari upaya Washington untuk melawan pengaruh ekonomi dan keamanan Beijing yang berkembang.

Singapura bukan sekutu perjanjian AS, tetapi tetap menjadi salah satu mitra keamanan terkuatnya di kawasan dengan hubungan perdagangan yang mendalam. Namun, Singapura juga berusaha menyeimbangkan hubungannya dengan AS dan China dengan tidak memihak.

Negara ini adalah rumah bagi pelabuhan terbesar di Asia Tenggara, dan mendukung navigasi bebas lanjutan di daerah itu. China tumbuh semakin tegas di wilayah itu sehingga memunculkan kekhawatiran yang akan disampaikan Harris selama kunjungan tujuh hari ke wilayah tersebut.

Menurut pejabat senior AS kedua negara tetap berkomitmen untuk mengatasi tantangan keamanan bersama di kawasan itu. Salah satu pejabat mengatakan mereka tidak meminta negara untuk memilih antara AS dan China.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan Reuters, Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan, menyambut baik peran yang dimainkan AS dan China di kawasan itu. Pernyataan ini mencerminkan diplomasi rumit yang telah berhasil dan yang harus dilakukan Harris.

"Kami mencoba untuk mengembangkan kemitraan ini untuk segala macam alasan positif yang menjadi kepentingan bersama kami ... kami juga telah mengatakan bahwa meskipun kami berdiri untuk prinsip-prinsip yang jelas seperti kebebasan navigasi di Laut China Selatan, kami juga tidak mencari konflik," kata pejabat AS sebelum pertemuan kedua pemimpin itu

Menurut lembar fakta pertemuan yang dibagikan oleh Gedung Putih, AS dan Singapura mencapai kesepakatan keamanan pada Senin. Kesepakatan ini menegaskan kembali kehadiran AS di kawasan itu melalui pengerahan bergilir pesawat P-8 AS dan kapal tempur pesisir ke Singapura.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement