Senin 23 Aug 2021 14:40 WIB

Ahmad Massoud: Kami Hadapi Soviet, Kami Bisa Lawan Taliban

Taliban telah melayangkan ultimatum kepada Massoud.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Milisi Taliban berpatroli di Kabul, Afghanistan, Kamis, 19 Agustus 2021. Taliban merayakan Hari Kemerdekaan Afghanistan pada hari Kamis dengan menyatakan mereka mengalahkan Amerika Serikat
Foto: AP/Rahmat Gul
Milisi Taliban berpatroli di Kabul, Afghanistan, Kamis, 19 Agustus 2021. Taliban merayakan Hari Kemerdekaan Afghanistan pada hari Kamis dengan menyatakan mereka mengalahkan Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kelompok anti-Taliban yang dipimpin Ahmad Massoud siap berperang dengan Taliban. Dia telah menolak mematuhi ultimatum Taliban untuk menyerahkan Lembah Panjshir, sebuah daerah di utara Kabul yang menjadi basis kelompoknya.

“Kami menghadapi Uni Soviet, dan kami akan mampu menghadapi Taliban,” kata Massoud saat diwawancara Al Arabiya, Ahad (22/8). Massoud adalah putra Ahmad Shah Massoud, pemimpin utama perlawanan anti-Soviet di Afghanistan pada 1980-an.

Baca Juga

Taliban telah melayangkan ultimatum kepada Massoud. Dia diminta menyerahkan Lembah Panjshir dalam empat jam. Namun Massoud menegaskan, ia tidak akan menyerahkan daerah di bawah kendalinya kepada Taliban.

Massoud mengatakan, dia siap memaafkan Taliban karena telah membunuh ayahnya. Syaratnya, kondisi perdamaian dan keamanan di Afghanistan telah terbunuh.

Ahmad Shah Massoud terbunuh beberapa hari sebelum serangan terhadap gedung World Trade Center (WTC) di New York, Amerika Serikat (AS), pada 11 September 2001.

Ahmad Shah Massoud dibunuh oleh Alqaidah yang kala itu memperoleh perlindungan dari Taliban. Saat ini Massoud menyerukan pembentukan pemerintahan yang komprehensif di Afghanistan, termasuk dengan partisipasi Taliban.

Baca juga : Taliban Ungkap Awalnya tak Berencana Masuki Kabul

Massoud memperingatkan perang tidak dapat dihindari jika Taliban menolak dialog. Pekan lalu, dalam sebuah editorial di Washington Post, Massoud mengatakan anggota militer Afghanistan telah bersatu dalam perjuangannya melawan Taliban. Mereka tahu bahwa hari itu akan datang.

“Kami memiliki gudang amunisi dan senjata yang telah kami kumpulkan dengan sabar sejak zaman ayah saya,” kata Massoud dalam tulisannya untuk Washington Post.

Dia menyebut, beberapa pasukan yang bergabung dengannya baru-baru ini juga telah membawa senjata. “Jika panglima perang Taliban melancarkan serangan, mereka tentu saja akan menghadapi perlawanan keras dari kami,” ujar Massoud.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement