REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di dalam Alquran ditegaskan Allah SWT adalah pelindung orang yang beriman. Salah satu bentuk pertolongan-Nya, Allah selalu mengeluarkan dan menyelamatkan orang beriman dari kegelapan kekufuran, kemunafikan, keraguan, dorongan mengikuti setan dan hawa nafsu.
اَللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَوْلِيَاۤؤُهُمُ الطَّاغُوْتُ يُخْرِجُوْنَهُمْ مِّنَ النُّوْرِ اِلَى الظُّلُمٰتِۗ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ࣖ
Allah pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. (QS Al-Baqarah: 257)
Dalam penjelasan Tafsir Ringkas Kementerian Agama, ayat ini menerangkan, mereka yang berpegang teguh pada tali yang kukuh tidak akan sendiri karena Allah selalu menemani dan melindungi. Allah adalah pelindung orang yang beriman.
Allah memelihara, mengangkat derajat, dan menolong orang-orang beriman. Salah satu bentuk pertolongan-Nya adalah Allah selalu terus menerus mengeluarkan dan menyelamatkan mereka dari kegelapan kekufuran, kemunafikan, keraguan, dorongan mengikuti setan dan hawa nafsu. Allah mengangkat mereka kepada cahaya keimanan dan kebenaran.
Cahaya iman apabila telah meresap ke dalam kalbu seseorang akan menerangi jalannya, dan dengannya ia akan mampu menangkal kegelapan dan menjangkau sekian banyak hakikat dalam kehidupan. Sebaliknya, orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, baik dari kalangan jin maupun manusia, yang mengeluarkan mereka dari cahaya hidayah kepada kegelapan kesesatan.