REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Orang yang berbakti kepada orang tua adalah orang yang selalu berterima kasih dan bersyukur kepada Allah dan orang tua, terutama kepada ibu yang telah mengandung dan merawat. Perintah Allah agar selalu bersyukur tercantum pada surat Luqman ayat 14, Allah berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu."
Ibnu Abbas mengatakan dalam Alquran ada tiga ayat yang diturunkan bergandengan dengan tiga hal dan Allah tidak akan menerima yang satu pun kecuali dengan gandengannya. Pertama, Athiiullaaha wa athiiur Rosuul atau taatlah kepada Allah dan kepada Rasul. Barangsiapa yang taat kepada Allah dan tidak taat kepada Rasul-Nya maka ketaatannya tidak diterima.
Kedua, Aqimus sholaata wa aatuz zakaata atau tegakkan sholat dan keluarkan zakat. Barangsiapa yang menegakkan sholat tapi enggan berzakat, sholatnya tidak akan diterima. Terakhir, Anisykurlii wali waalidaika atau bersyukur kepada Allah dan kepada orang tua. Barangsiapa yang bersyukur kepada Allah tapi tidak bersyukur kepada kedua orang tua maka tidak diterima syukurnya.
Ustadz Syamsuddin Noor menjelasan dalam bukunya Dahsyatnya Doa Ibu, disebut bersyukur adalah memanfaatkan segala fasilitas yang diberikan oleh Allah sesuai dengan kehendak-Nya. Bersyukur kepada orang tua adalah taat dan patuh kepada mereka selagi itu tidak menyimpang dari perintah dan larangan Allah.
Segala ketaatan dan kepatuhan kepada orang tua disebut Birrul Walidaini yang berarti berbuat baik dan bakti kepada ibu dan ayah ketika mereka masih hidup dan meninggal. Jika anak telah membuat hati mereka tidak ridho maka anak itu telah durhaka dan ia melakukan perbuatan Uququl Walidaini.
Dari Abdullah bin Amr bin Ash r.a. Rasulullah bersabda, “Ridho Allah bergantung kepada keridhoan orang tua dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua” (HR Bukhari).