REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Kota Bogor menjadi salah satu kota yang turun ke level 3 dalam perpanjangan PPKM Jawa-Bali, mulai Selasa (24/8) hingga Senin (30/8). Dengan penurunan level tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memiliki dua opsi untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).
Hal tersebut diputuskan setelah melaksanakan evaluasi penanganan Covid-19 oleh forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kota Bogor. Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, dia telah meminta Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor untuk menyiapkan dua opsi tersebut.
Dia menyebutkan, opsi pertama untuk melaksanakan PTM di Kota Bogor yakni menunggu agar pelajar, atau remaja usia 12 hingga 17 tahun agar 100 persen sudah divaksinasi Covid-19.“Jadi ada dua opsi. Pertama, apakah kita menunggu untuk pelajar 100 persen vaksin, atau opsi kedua, sekolah yang sudah tervaksinasi 100 persen bisa menyelenggarakan tatap muka,” kata Bima Arya di Balai Kota Bogor, Selasa (24/8).
Bima Arya mengatakan, saat ini masih dilakukan kajian untuk bisa melaksanakan PTM di Kota Bogor. Jika penurunan status bisa memungkinkan dilaksanakannya PTM terbatas, maka Pemkot Bogor bisa bersiap dari sekarang.“Tinggal skemanya bagaimana, satu hingga dua hari ini kami akan coba rapatkan dan kaji format mana yang lebih baik,” ucapnya.
Bima Arya menegaskan, pada prinsipnya, PTM di Kota Bogor bisa dilaksanakan jika vaksinasi Covid-19 sudah maksimal.“Baik di sekolah sudah 100 persen, atau satu Kota Bogor sudah 100 persen. Itu kira-kira,” tegasnya.
Berdasarkan data yang ada di Dinkes Kota Bogor, hingga Senin (23/8), capaian vaksinasi untuk pelajar atau remaja usia 12 hingga 17 tahun sudah mencapai 15,45 persen. Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno memaparkan, dari sasaran 104.417 remaja, 16.135 di antaranya sudah divaksinasi.“Dari data kami, 15,45 persen sudah disuntik vaksin dosis pertama. Serta 6, 91 persen remaja sudah disuntik vaksin lengkap hingga dosis ke-dua,” katanya.