REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris sedang mempertimbangkan rencana untuk melepaskan berang-berang kembali ke alam liar di seluruh Inggris, empat abad setelah mamalia pembuat tanggul itu punah di Inggris.
Proposal itu yang digambarkan sebagai langkah hati-hati menuju pembentukan populasi berang-berang asli akan membuat hewan itu boleh diintroduksi jika kriteria yang ketat dipenuhi bersama dengan penilaian dampaknya terhadap tanah sekitarnya dan spesies lainnya. Proposal itu muncul setelah percobaan lima tahun yang sukses di Sungai Otter di Devon, sebuah daerah pedesaan di Inggris barat daya.
Percobaan itu menyimpulkan bahwa keluarga berang-berang memiliki efek menguntungkan pada ekologi lokal dalam reintroduksi pertama di Inggris yang disetujui secara hukum atas mamalia asli yang punah.
"Hari ini menandai tonggak penting untuk reintroduksi berang-berang di alam liar," kata menteri lingkungan George Eustice pada Rabu di awal konsultasi 12 minggu tentang rencana tersebut.
"Tetapi kami juga memahami bahwa ada implikasi bagi pemilik tanah, jadi kami mengambil pendekatan yang hati-hati untuk memastikan bahwa semua potensi dampak dipertimbangkan dengan cermat."
Pemerintah mengatakan berang-berang dapat memainkan peran yang sangat penting dalam membantu memulihkan alam, membuat tanggul dari pohon, lumpur dan batu, yang meningkatkan permukaan air dan menciptakan habitat lahan basah yang mendukung pemulihan berbagai spesies asli. Mamalia vegetarian semi-akuatik itu diburu hingga punah di Inggris sekitar 400 tahun yang lalu karena orang menginginkan daging, bulu, dan kastoreum mereka, sekresi yang digunakan dalam pengobatan dan parfum.
Pemerintah mengatakan pihaknya juga berencana menetapkan bahwa menangkap, membunuh, mengganggu, atau melukai berang-berang atau merusak tempat berkembang biaknya merupakan pelanggaran.