Jumat 27 Aug 2021 06:11 WIB

5 Jenis Diet yang Sebaiknya tidak Dicoba

Jenis diet ini sebaiknya tidak dicoba karena tidak efektif.

Rep: Puti Almas/ Red: Nora Azizah
Jenis diet ini sebaiknya tidak dicoba karena tidak efektif.
Foto: The Blue Diamond Gallery
Jenis diet ini sebaiknya tidak dicoba karena tidak efektif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang mencoba berbagai macam diet untuk mendapatkan berat badan ideal. Namun, tidak sedikit yang pada akhirnya harus kecewa karena hasil yang diharapkan tidak tercapai, bahkan justru memperburuk keadaan baik secara fisik maupun emosional, hingga pada akhirnya menyerah untuk melanjutkan keinginan tersebut.

Dilansir She Finds, Jumat (27/8), kunci untuk menurunkan atau mendapatkan berat badan ideal adalah dengan melakukan perubahan gaya hidup yang berkelanjutan. Seringkali, diet yang menjanjikan dapat memberi hasil cepat justru tidak dapat melakukannya. 

Baca Juga

Lisa Young, seorang ahli gizi dan penulis dari buku Finally, Finally mengatakan ada sejumlah jenis diet yang selama ini populer bagi banyak orang diseluruh dunia, namun sebenarnya tidak efektif. Ia menyebut beberapa jenis diet berikut sebaiknya dihindari oleh Anda yang ingin mendapatkan berat badan ideal secara permanen. 

 

1. Keto

Diet keto cukup populer bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat. Ini adalah metode diet yang menganjurkan orang mengkonsumsi tinggi lemak namun rendah karbohidrat. 

Namun, hasil dari diet keto tidak akan bertahan lama. Bahkan, orang yang mencobanya dan berhasil menurunkan berat badan dengan cepat akan kehilangan massa otot jika terus menerus menerapkan pola diet seperti ini.

Baca juga : Covid-22 Jadi Trending Topic, Apa Itu Sebenarnya?

 

2. Diet Sirtfood

Sirtfood adalah diet 21 hari yang membuat jumlah kalori bagi orang yang mencobanya dibatasi secara ekstrem. Sebagai gantinya, makanan yang kaya dengan sirtuin seperti peterseli, blueberry, apel, dan teh hijau adalah menu utama untuk dikonsumsi. 

Sirtuin diyakini dapat mengatur peradangan, memperlambat proses penuaan, dan mempercepat metabolisme. Namun, ada beberapa aturan dalam diet ini yang membuat kalori yang masuk ke dalam tubuh sangat sedikit, di mana ini sangat berbahaya. 

 

3. Diet Optavia

Optavia merupakan diet di mana orang-orang yang mengikutinya akan mengkonsumsi setengah protein dan sayuran tanpa lemak. Selain itu, pengganti makanan olahan yang bisa dikonsumsi adalah serial, shake, dan sup. 

Seperti diet Sirtfood, Optavia bergantung pada pembatasan kalori yang ekstrem. Dengan demikian, metode ini tidak dapat dilakukan dalam jangka panjang, yang berarti tak akan memberikan hasil permanen. 

Baca juga : Gamer Meninggal Mendadak Setelah Terus-terusan Bergadang

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَصْبَحَ الَّذِيْنَ تَمَنَّوْا مَكَانَهٗ بِالْاَمْسِ يَقُوْلُوْنَ وَيْكَاَنَّ اللّٰهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُۚ لَوْلَآ اَنْ مَّنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا ۗوَيْكَاَنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الْكٰفِرُوْنَ ࣖ
Dan orang-orang yang kemarin mengangan-angankan kedudukannya (Karun) itu berkata, “Aduhai, benarlah kiranya Allah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya). Sekiranya Allah tidak melimpahkan karunia-Nya pada kita, tentu Dia telah membenamkan kita pula. Aduhai, benarlah kiranya tidak akan beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah).”

(QS. Al-Qasas ayat 82)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement