REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris berkomunikasi dengan sekutunya untuk menetapkan apa yang terjadi terkait dua ledakan di luar bandara Kabul. Hal itu dikatakan Kementerian Pertahanan Inggris tak lama setelah ledakan itu mengguncang ibu kota Afghanistan pada Kamis sore (26/8).
"Kami sedang berupaya untuk segera menetapkan apa yang telah terjadi di Kabul dan dampaknya terhadap upaya evakuasi yang sedang berlangsung," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
"Perhatian kami tetap pada keselamatan personel kami, warga Inggris, dan warga Afghanistan. Kami melakukan kontak erat dekat dengan AS dan sekutu NATO lainnya untuk memberikan tanggapan langsung atas insiden ini," kata pernyataan itu.
Dua ledakan terjadi di luar Bandara Internasional Hamid Karzai, di saat proses evakuasi berlangsung dari Afghanistan sejak Taliban mengambil alih ibu kota itu. Laporan yang belum dikonfirmasi mengungkapkan bahwa ledakan itu terjadi akibat serangan bunuh diri.
Sedikitnya 10 orang tewas
Sedikitnya 10 orang tewas dan 50 terluka, kata saluran berita Aljazira, mengutip sumber Taliban. Setidaknya 3 tentara AS termasuk di antara korban luka-luka.
Pasukan AS mengendalikan bandara saat evakuasi berlanjut menjelang tenggat waktu 31 Agustus – satu-satunya wilayah di negara itu yang masih di bawah kendali AS. Ribuan orang menunggu di bandara untuk evakuasi, dan kerumunan besar terjadi di luar lapangan bandara, saat mereka mencari jalan masuk untuk mendapatkan penerbangan ke keluar negeri.
Baca juga : Dua Ledakan Hantam Bandara Kabul, 13 Orang Dilaporkan Tewas