Ahad 29 Aug 2021 04:57 WIB

Menanti kejutan Syuci dan Jaenal di Paralimpiade Tokyo

Syuci Indriani dan Jaenal Aripin akan melanjutkan perjuangan kontingen Indonesia.

Perenang Syuci indriani.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Perenang Syuci indriani.

REPUBLIKA.CO.ID,  Dua wakil Indonesia dari cabang olahraga para-renang Syuci Indriani dan Jaenal Aripin dari para-atletik akan melanjutkan perjuangan kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo, Ahad (29/8).

Syuci Indriani akan turun di nomor 100 meter gaya dada putri SB14 pada pukul 07:26 WIB.  Dia akan berlomba pada heat 2 bersama dengan tujuh peserta lainnya dari berbagai negara.

Baca Juga

Melihat peta persaingan, langkah Syuci kali ini tidak mudah. Sebab, berdasarkan catatan waktu terbaik yang terdaftar di laman resmi Paralimpide Tokyo 2020, Syuci Indriani yang menyandang tunagrahita berada di urutan kelima dengan catatan waktu 1 menit 22,19 detik.

Sedangkan untuk bisa tembus final, hanya empat peserta dengan catatan waktu dari masing-masing heat yang berhak melaju ke babak selanjutnya.Berdasarkan entry time di pesta olahraga terbesar di dunia untuk atlet disabilitas tersebut, posisi pertama di tempati Michelle Alonso Morales (Spanyol) dengan catatan waktu 1 menit 12,87 detik.

Kemudian disusul Paige Lenhardt (Australia) dengan 1 menit 14,61 detik dan Beartriz Borges Carneiro (Brazil) yang memiliki catatan waktu terbaik dalam kariernya yakni, 1 menit 17,11 detik.Posisi keempat diisi Valeriia Shabalina (Komite Paralimpiade Rusia) dengan 1 menit 17,52 detik.

Sedangkan sisanya, berada di bawah catatan waktu Syuci Indriani.Masing-masing Pernilla Lindberg (Swedia) dengan catatan 1 menit 25,18 detik, Yui Lam Chan (Hong Kong) memiliki catatan waktu 1 menit 27,39 detik, dan Olga Poteshikina (Komite Paralimpiade Rusia) yang selama kariernya menorehkan catatan waktu terbaik 1 menit 27,72 detik.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement