Senin 30 Aug 2021 14:19 WIB

China Minta Komunitas Internasional Terlibat dengan Taliban

Internasional harus terlibat dengan Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
 Taliban berjaga di dekat kendaraan yang digunakan untuk menembakkan roket di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 30 Agustus 2021. Beberapa roket yang ditembakkan dari sebuah mobil mendarat di dekat bandara Kabul pada 30 Agustus.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Taliban berjaga di dekat kendaraan yang digunakan untuk menembakkan roket di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 30 Agustus 2021. Beberapa roket yang ditembakkan dari sebuah mobil mendarat di dekat bandara Kabul pada 30 Agustus.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi melakukan percakapan via telepon dengan Menlu AS Antony Blinken pada Ahad (29/8). Pada kesempatan itu, Wang menyampaikan pada Blinken bahwa masyarakat internasional harus terlibat dengan Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan.

Wang mengatakan AS harus bekerja dengan komunitas internasional guna memberikan ekonomi dan kemanusiaan ke Afghanistan. Mereka pun diharapkan dapat membantu Taliban menjalankan fungsi pemerintahan secara normal, termasuk menjaga stabilitas sosial.

Baca Juga

"Sambil menghormati kedaulatan Afghanistan, AS harus mengambil tindakan nyata untuk membantu Afghanistan memerangi terorisme dan menghentikan kekerasan, daripada bermain standar ganda atau memerangi terorisme secara selektif," kata Wang.

Menurut laporan televisi pemerintah China, panggilan tersebut dilakukan atas undangan Washington. Beijing belum secara resmi mengakui pemerintahan Taliban. Namun bulan lalu, Wang telah melakukan pertemuan dengan Mullah Baradar, yakni tokoh yang mengepalai kantor politik Taliban.

Juru bicara Gedung Putih Ned Price mengatakan, dalam percakapan via telepon, Blinken dan Wang membahas tentang pentingnya masyarakat internasional meminta pertanggungjawaban Taliban. Hal itu terkait komitmen publik yang telah dibuat Taliban setelah menguasai kembali Afghanistan. Komitmen itu termasuk menjamin kebebasan perjalanan bagi warga, baik lokal maupun asing.

Baca juga : Pemimpin Taliban Akhundzada Berada di Kandahar

Pada 16 Agustus lalu, Wang dan Blinken sempat melakukan percakapan via telepon. Kala itu, Wang mengkritik penarikan pasukan AS yang tergesa-gesa dari Afghanistan. Menurutnya, hal itu memiliki dampak negatif yang serius.

Saat ini AS masih melakukan misi evakuasi di Afghanistan. Lebih dari 110 ribu warga telah direlokasi dari negara tersebut. Sesuai perintah Presiden AS Joe Biden, misi itu akan berakhir pada Selasa (31/8).

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement