REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Bogor pada sekolah tingkat PAUD, SD dan SMP dimulai hari ini, Rabu (1/9). Kendati demikian, belum semua sekolah melaksanakan PTM secara serentak hari ini.
Pelaksanaan PTM di Kabupaten Bogor disesuaikan dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, melalui Surat Edaran (SE) Nomor: 421/ 621-Disdik. Sekretaris Disdik Kabupaten Bogor, Hartono Anwar menjelaskan, sekolah yang dapat melaksanakan PTM hari ini, merupakan sekolah yang mendapat rekomendasi melalui Satgas Covid-19 tingkat kecamatan.
Jika kecamatan tidak memberikan rekomendasi, maka sekolah tersebut tidak dapat melaksanakan PTM hingga hasil rekomendasi diberikan. “Jadi intinya sekolah dipersilahkan PTM, selama Satgas Covid-19 kecamatan bisa merekomendasi, melalui hasil verifikasi di setiap sekolah,” kata Anwar kepada Republika.co.id, Rabu (1/9).
Anwar menyebutkan, jumlah sekolah di Kabupaten Bogor ada 2.000 PAUD, 1.843 SD, dan 718 SMP se-derajat, baik sekolah negeri dan swasta. Hanya saja, kata dia, jumlah sekolah yang mulai PTM hari ini tidak menentu, tergantung persetujuan dari kecamatan masing-masing.
“Jadi terus ada perkembangan. Tidak serentak secara keseluruhan. Karena sesuai dengan hasil verifikasi yang diperbolehkan,” ujarnya.
Baca juga : 32 Ribu Guru di Bogor Wajib Vaksinasi untuk PTM Menyeluruh
Salah satu sekolah di Kabupaten Bogor yang mulai PTM hari ini yakni SMPN 2 Cibinong. Wakil Kepala SMPN 2 Cibinong, Eris Riswandar mengatakan, sekolah sudah menyiapkan berbagai protokol kesehatan sesuai dengan SE Disdik. Mulai dari sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS), alat pengukur suhu tubuh, tempat duduk berjarak, hand sanitizer, dan lain-lain.
Selain itu, lanjut Eris, pelaksanaan belajar mengajar masih hybrid, yakni sebagian siswa melaksanakan PTM dan sebagian lagi masih pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring. Siswa yang belajar di sekolah hari ini pun baru 150 orang atau 50 persen dari siswa kelas 9. Dengan waktu pembelajaran hanya empat jam, mulai pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB.
“Hari ini pun yang PTM kelas 9 dulu, 50 persen. Pekan depannya, sisa 50 persennya kelas 9. Baru kemudian dilanjut kelas 8 dan kelas 7 di pekan-pekan berikutnya. Jadi tidak semuanya,” jelasnya.
Dia menambahkan, pelaksanaan PTM pada pekan ini akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu, sebelum dilanjutkan pada pekan berikutnya untuk kelas lain. Eris pun menegaskan, dilaksanakannya PTM bagi setiap siswa tergantung pada izin dari orangtua masing-masing.
Bahkan, sambung dia, orangtua diminta untuk mengantar dan menjemput anak-anaknya di sekolah. Dengan tujuan agar para siswa tidak pergi ke mana-mana usai pembelajaran berakhir.
“Pada dasarnya izin orangtua, saya tidak berani kalau tidak ada izin. Kita tifak menekankan harus masuk semua, kalau orangtua tidak mengizinkan nggak apa-apa di rumah, tapi tetap belajar daring,” ujarnya.
Baca juga : Betulkah Antibodi Penyintas Covid-19 Sudah Cukup Melindungi?