REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Saat ini, pemerintah AS tengah melakukan investigasi soal fitur autopilot pada mobil Tesla. Mengingat, fitur tersebut beberapa kali menyebabkan kecelakaan.
Dikutip dari Drive pada Rabu (1/9), ditengah proses investigasi yang masih berlangsung, ternyata kecelakaan mobil Tesla kembali terjadi. Bahkan, kecelakaan pada Tesla yang tengah menggunakan fitur autopilot itu melibatkan sebuah mobil polisi.
Kecelakaan itu terjadi saat sebuah Tesla Model 3 tahun 2019 menabrak sebuah mobil polisi yang tengah berhenti. Dalam kecelakaan yang terjadi di Orlando, Florida itu, pengemudi Tesla menyebut kecelakaan terjadi karena fitur autopilot tidak berfungsi dengan baik.
Meski tak ada korban jiwa, kecelakaan ini menyebabkan kedua mobil tersebut rusak cukup parah. Pada mobil Tesla, kerusakaan terjadi pada bagian depan kanan. Benturan yang terjadi terlihat cukup keras mengingat ban depan kanan pada mobil tersebut sampai terlepas.
Sedangkan pada mobil polisi, kerusakan terjadi pada bagian kiri belakang. Kerusakan juga terlihat cukup parah hingga membuat as pada ban mobil polisi tersbut patah.
Kejadian ini tentu menjadi catatan tersendiri dalam proses investigasi yang dilakukan oleh National Highway Transportation Safety Administration. Dikutip dari Ars Technica beberapa waktu lalu, investigasi fitur autopilot yang dilakukan melibatkan 700 ribu unit mobil Tesla yang dipasarkan di AS.
Seluruh pendalaman itu didasari pada 11 kecelakaan yang terjadi sejak 2018 dan telah menyebabkan 17 korban terluka dan 1 orang meninggal. Investigasi ini dilakukan pada seluruh line up Tesla yang dipasarkan sejak 2014 hingga 2021. Selain fitur autopilot, investigasi ini juga dilakukan pada fitur cruise control.
Fitur cruise control ini juga jadi perhatian karena dinilai jadi penyebab dari salah satu kecelakaan. Karena, salah satu kasus yang sempat terjadi pada mobil Tesla tak melakukan pengereman saat terdapat mobil yang tengah melakukan pemberhentian darurat.