REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu sahabat Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib RA, menyampaikan ihwal khasiat bersiwak.
Dia mengatakan, bersiwak termasuk upaya untuk menjaga kesehatan dan mampu mengurangi dahak yang ada di tenggorokan.
"Bersiwak menyebabkan kesehatan lebih terpelihara dan mampu mengurangi produksi dahak dalam tenggorokan. Karena itu, para sahabat Nabi SAW selalu membawa kayu siwak dan menyelipkannya di celah telinga mereka, sekalipun tengah dalam perjalanan."
Hadits tersebut diriwayatkan Imam Al Khathib pada kitab miliknya dari jalur Malik. Hadits itu juga diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Imam Tirmidzi. Keduanya mensahihkan hadits tersebut.
Imam Al Ghazali dalam Ihya Ulumiddin, menjelaskan, bersuci itu disunnahkan pada setiap hendak melakukan sholat dan setiap hendak wudhu walaupun tidak hendak menunaikan sholat.
Selain itu, bersiwak juga disunnahkan ketika bau mulut berubah karena baru bangun dari tidur, berdiam diri dalam waktu yang cukup lama atau memakan sesuatu yang mengandung bau tidak sedap seperti bawang dan semacamnya.
Setelah bersiwak, seorang Muslim hendaknya menghadap ke arah kiblat untuk memulai proses pengambilan air wudhu. Lalu, membaca bismillah sebagaimana sunnah Rasulullah SAW. Nabi SAW bersabda:
لا وضوءَ لِمَن لم يذكرِ اسمَ اللَّهِ عليهِ "Tidak ada wudhu bagi seseorang yang tidak menyebutkan nama Allah SWT (bismillah) pada pelaksanaannya." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Said bin Zaid.
Imam At-Tirmidzi menukil dari Imam Bukhari dan mengatakan bahwa riwayat itu adalah yang terbaik di antara pembahasan mengenai hal tersebut).