REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Argentina kontra Brasil, Senin (6/9) terpaksa berhenti di menit keenam ketika otoritas kesehatan Brasil masuk ke dalam Corinthians Arena, Sao Paulo untuk membatalkan laga.
Awalnya, tak ada yang aneh dalam laga tersebut. Layaknya sebuah pertandingan, para pemain keluar dari lorong dan berbaris ke dalam lapangan. Kapten Argentina, Lionel Messi juga bersalaman dan memeluk Neymar yang saat ini sama-sama berseragam Paris Saint-Germain.
Laga pun berjalan seperti biasa. Namun di menit kelima, terlihat beberapa orang datang ke pinggir lapangan dan berdebat dengan ofisial pertandingan. Wasit menghentikan sementara laga yang sudah berjalan selama enam menit 38 detik.
Orang-orang yang masuk ke dalam stadion disebut merupakan anggota otoritas kesehatan Brasil atau Anvisa. Mereka menganggap pertandingan Brasil kontra Argentina ilegal karena terdapat pemain yang melanggar protokol kesehatan.
Pemain yang dimaksud adalah empat pemain Argentina yang berkarier di Liga Primer Inggris seperti Emiliano Martinez, Giovani Lo Celso, Emiliano Buendia, dan Cristian Romero dianggap tidak sah berada di stadion karena belum menjalani karantina selama 14 hari.
Keempat pemain itu bahkan masuk ke dalam starting line up. Padahal, pemain Brasil seperti Alisson Becker yang juga berkarier di Inggris sebagai pemain Liverpool tidak tampil karena kewajiban karantina tersebut.
"Anvisa menganggap situasi ini sebagai risiko kesehatan serius dan telah meminta otoritas kesehatan setempat untuk segera menentukan karantina bagi pemain. Mereka dilarang berpartisipasi dalam aktivitas apapun dan harus dicegah agar tetap berada di tanah Brasil," bunyi pernyataan Anvisa yang dikutip Sky Sports, Senin (6/9).
Perdebatan yang terjadi antara pihak Anvisa dengan para pemain, pelatih, dan ofisial pertandingan tak berujung. Pemain pun memilih keluar dari lapangan sehingga wasit terpaksa membatalkan pertandingan sampai waktu yang belum ditentukan.
Belum jelas kelanjutan pertandingan tersebut mengingat waktu jeda internasional hanya tersisa kurang lebih lima hari sebelum kompetisi level klub kembali digelar.
Hal itu membuat presiden Federasi Sepakbola Brasil (CBF), Ednald Rodrigues memprotes pemerintah Brasil karena pertandingan kontra Argentina harus ditunda.
Para pemain dan pelatih tak punya pilihan selain angkat kaki dari lapangan setelah otoritas kesehatan setempat tetap menyatakan pertandingan tersebut menyalahi aturan. Rodrigues menyampaikan kekecewaannya terhadap otoritas kesehatan karena tidak memberi imbauan lebih awal.
"Saya minta maaf kepada seluruh penggemar olahraga yang ingin menyaksikan pertandingan di televisi. Dengan segala hormat, mereka (otoritas kesehatan) seharusnya bisa menyelesaikan masalah ini tanpa harus menunggu pertandingan sudah berjalan," katanya seperti dilansir BBC Sport Internasional, Senin (6/9).
Hal senada disampaikan pelatih timnas Argentina, Lionel Scaloni mengaku kecewa setelah pertandingan timnya dibatalkan.
"Ini membuat saya sedih. Saya tidak ingin mencari masalah apapun. Tapi jika sesuatu dapat diperkirakan terjadi, seharusnya tidak ada intervensi seperti ini," kata Scaloni.
Ia berpendapat, seharusnya pertandingan Brasil melawan Argentina menjadi hiburan banyak orang mengingat termasuk pertandingan besar. Namun sebagai pelatih, ia berusaha menenangkan para pemain yang juga kecewa terhadap perlakuan otoritas setempat.
"Kami tidak diberitahu informasi apapun bahwa ada pemain yang tidak boleh bertanding. Kami hanya ingin menjalani pertandingan, pemain Brasil ingin berlaga," ujarnya.