Senin 06 Sep 2021 20:23 WIB

Wamenkes: Implementasi PPKM Level 1-4 Harus Tetap Dilakukan

Penurunan kasus saat ini tepat untuk kembali menguatkan ketahanan medis.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ilham Tirta
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono.
Foto: Dok Setkab
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, implementasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 1-4 harus tetap dilakukan demi mengendalikan mobilitas masyarakat. Ini karena setiap kali terjadi kenaikan mobilitas masyarakat selalu disertai dengan peningkatan kasus Covid-19.

Ia mengingatkan, prinsip kehati-hatian harus dikedepankan meski saat ini terjadi penurunan kasus Covid-19 di Tanah Air. "Karena itu, implementasi PPKM di Level 1 sampai 4 tentu harus tetap dilakukan dan ditetapkan," ujar Dante dalam konferensi pers secara virtual, Senin (5/9)

Dante mengingatkan, agar tidak terlena dengan tren penurunan kasus Covid-19 dengan abai terhadap protokol kesehatan. Menurutnya, penurunan kasus Covid-19 saat ini justru saat tepat untuk melakukan penguatan terhadap ketahanan medis.

Ia juga mengingatkan, vaksinasi tidak menjamin kasus Covid-19 tak kembali muncul. Ia mencontohkan di Amerika Serikat, Inggris, dan Israel. Meski angka vaksinasi sudah 52 persen di AS, Inggris 63 persen, Israel 93 persen, tetapi tetap terjadi kenaikan kasus tersebut.

Ini, kata Dante, disebabkan karena protokol kesehatan mulai diabaikan karena merasa sudah melaksanakan vaksinasi. Ia menegaskan, vaksinasi bukan satu satunya game changer, tetapi merupakan salah satu komponen yang penting dalam pengendalian Covid-19.

"Yang penting tetap protokol kesehatan masyarakat, kita juga harus hati-hati ada peningkatan kasus akibat aktivitas yang meningkat yang mungkin akan terjadi menghadapi libur peringatan Maulid Nabi yang nanti akan di akan ada di bulan depan," kata Dante.

Selain itu, Dante juga menekankan strategi penanganan lainnya, yakni tes epidemologi (testing), ratio kontak erat yang dilacak (tracing),

dan percepatan vaksinasi serta pemanfaatan teknologi digital melalui aplikasi PeduliLindungi.

Menurutnya, aplikasi ini berguna untuk memantau masyarakat dan memitigasi mobilisasi masyarakat dari penularan Covid-19. Saat ini aplikasi ini digunakan di enam sektor utama dan akan digunakan di beberapa sektor yang lainnya.

"Jadi ini penting sekali, proteksi dengan melakukan PeduliLindungi ini untuk menjaga masyarakat supaya tidak terjadi kontak yang erat," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement