REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) Sudjarno mengatakan bahwa pihaknya akan mengulang penawaran (bidding) untuk menjadi tuan rumah fase penyisihan Liga 2 musim 2021.
"Kami akan melakukan bidding ulang. Besok kami mengirimkan surat kepada semua klub Liga 2 terkait hal itu," ujar Sudjarno di Jakarta, Selasa (7/9).
Menurut purnawirawan polisi berpangkat akhir Inspektur Jenderal itu, ada beberapa hal yang membuat LIB kembali melakukan "bidding", sesuatu yang sejatinya sudah dilaksanakan pada Juni 2021.
Pertama adalah soal perkembangan kondisi COVID-19 di Indonesia. Hal ini membuat LIB mesti melakukan beberapa penyesuaian kembali terkait wilayah pelaksanaan pertandingan.
"Kami harus menuruti rekomendasi dari koordinator PPKM. Kami wajib mematuhi ketentuan dari otoritas apalagi tuan rumah ini kemungkinan berada di luar Jawa. Soal tempat nantinya juga fleksibel seperti di Liga 1," kata Sudjarno.
Alasan kedua yaitu tentang format kompetisi. Sudjarno mengisyaratkan ada sedikit perubahan terkait format Liga 2 2021. Sebelumnya, rencana awal, Liga 2 dilaksanakan dengan format penyisihan grup dengan sebanyak 24 peserta dibagi ke dalam empat grup.
"Formatnya nanti tak jauh dari rencana awal. Kami akan menyampaikan format tersebut ke klub-klub, mana tahu ada yang berminat," tutur Sudjarno.
LIB berharap sudah mendapatkan klub-klub yang mengajukan diri dalam "bidding" saat rapat manajer (manager meeting) Liga 2 2021 pada 9 September 2021 secara virtual.
"Harapan kami, klub-klubnya sudah ada saat 'manager meeting'. Dalam rapat tersebut kami juga akan membahas soal-soal lain soal Liga 2 seperti regulasi dan hak komersial," kata Sudjarno.
Sebelumnya, pada Juni 2021, LIB sudah melakukan "bidding" tuan rumah penyisihan grup Liga 2 2021 dan ada delapan klub yang mengajukan diri yaitu PSMS Medan, Sriwijaya FC, Dewa United, PSCS Cilacap, Kalteng Putra, Persiba Balikpapan, PSPS Riau dan Persis Solo.