Rabu 08 Sep 2021 07:10 WIB

Wiku: Positivity Rate di Indonesia Hampir Capai Standar WHO

Masyarakat tetap wajib waspada dengan perbaikan kondisi Covid-19 di Indonesia.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Hiru Muhammad
Petugas mengecek kondisi kesehatan peserta saat vaksinasi COVID-19 di Alun-alun Paseban, Bantul, Yogyakarta, Selasa (7/9/2021). Untuk mendukung percepatan menuju kekebalan komunal COVID-19 layanan vaksinasi terus digencarkan oleh pemerintah Kabupaten Bantul, selain melalui pendaftaran online, warga Bantul juga bisa mendapatkan vaksin dengan datang langsung ke beberapa lokasi yang telah disediakan.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Petugas mengecek kondisi kesehatan peserta saat vaksinasi COVID-19 di Alun-alun Paseban, Bantul, Yogyakarta, Selasa (7/9/2021). Untuk mendukung percepatan menuju kekebalan komunal COVID-19 layanan vaksinasi terus digencarkan oleh pemerintah Kabupaten Bantul, selain melalui pendaftaran online, warga Bantul juga bisa mendapatkan vaksin dengan datang langsung ke beberapa lokasi yang telah disediakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, angka positivity rate di Indonesia kini terus mengalami perbaikan. Saat ini, angka positivity rate di Indonesia sebesar 6,97 persen dan hampir mencapai maksimal standar WHO yaitu 5 persen.“Saat ini positivity rate di Indonesia sebesar 6,97 persen yang mana sedikit lagi mencapai maksimal standar WHO yaitu 5 persen,” ujar Wiku saat konferensi pers.

Jika dilihat pada tingkat provinsi, seluruh provinsi terpantau mengalami penurunan angka positivity rate selama dua minggu berturut-turut, kecuali Sulawesi Barat yang sempat mengalami kenaikan. Penurunan paling drastis terjadi di Lampung yang turun sebesar 40,14 persen, Jambi turun 36,74 persen, dan Aceh turun 31,26 persen.

Satgas juga mencatat, per 5 September terdapat 14 provinsi yang memiliki positivity rate di bawah standar WHO. Yakni Maluku, DKI Jakarta, Maluku Utara, Kepulauan Riau, Bengkulu, Banten, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, Papua, Jawa Timur, Papua Barat, Gorontalo, Jawa Barat, dan NTB. “Sebagai catatan, selama 3 minggu terakhir jumlah orang yang diperiksa mingguan kita terus mengalami peningkatan dari 600 ribu menjadi 800 ribu orang per minggu,” kata dia.

Wiku  mengingatkan agar perbaikan kondisi Covid-19 di Indonesia ini tak membuat masyarakat menjadi lengah. Ia juga meminta masyarakat untuk terus mewaspadai terjadinya kenaikan kasus kembali.

Baca juga : Bahasa Arab Dituding Ciri Teroris, Ketua MUI: Logika Kacau

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement