REPUBLIKA.CO.ID,KABUL -- Pemimpin Panjshiri, Ahmad Shah Massoud dan mantan Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh masih berada di Afghanistan. Pasukan perlawanan mereka masih terus memerangi Taliban.
Duta besar pemerintah Afghanistan yang digulingkan Zahir Aghbar, mengatakan pada konferensi pers di ibu kota Tajik, dia melakukan kontak reguler dengan Saleh. Para pemimpin perlawanan tidak berkomunikasi secara langsung untuk alasan keamanan. Aghbar juga menepis kabar bahwa Massoud dan Saleh melarikan diri ke Tajikistan.
“Ahmad Massoud dan Amrullah Saleh tidak melarikan diri ke Tajikistan. Kabar bahwa Ahmad Massoud telah meninggalkan Panjshir tidak benar, mereka ada di Afghanistan. Saya terus berhubungan dengan Amrullah Saleh, yang saat ini berada di Panjshir dan mengepalai pemerintahan Republik Islam Afghanistan,” ujar Aghbar, dilansir NDTV, Kamis (9/9).
Sebelumnya keberadaan Massoud dan Saleh tidak diketahui, setelah Taliban mengambil alih Afghanistan pada 15 Agustus lalu. Ada kabar yang beredar bahwa kedua pemimpin perlawanan tersebut melarikan diri ke Tajikistan.
Taliban mengaklaim telah merebut Lembah Panjshir, namun kelompok perlawanan tidak mengakui kekalahan. Panjshir adalah provinsi yang belum dikuasai oleh Taliban.
Taliban menyatakan sudah menyelesaikan pengambilalihan wilayah perbukitan tersebut yang menjadi sarang Muhajidin kala melawan Uni Soviet di masa lalu. Kini Taliban menguasai Panjshir yang berselang tiga minggu setelah merebut Kabul.
"Dengan kemenangan ini, negara kami benar-benar keluar dari rawa perang," kata juru bicara Zabihullah Mujahid.
Gambar-gambar di media sosial menunjukkan anggota Taliban berdiri di depan gerbang kompleks gubernur provinsi Panjshir. Sementara itu, juru bicara Front Perlawanan Nasional (NRF) mengatakan klaim kemenangan Taliban adalah palsu dan pasukan oposisi terus berjuang dan hadir dalam "posisi strategis" di lembah Panjshir.