Wali Kota Bandung Oded Mdanial meninjau prototipe mesin pengolah sampah di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia (FPTK UPI), Kota Bandung, Senin (13/9). Tim gabungan dosen dan mahasiswa UPI mengembangkan mesin pengolah sampah anorganik ramah emisi hibah dari Jepang, diharapkan bisa digunakan untuk mengatasi sampah hingga tingkat RW di Kota Bandung. (Foto:Edi Yusuf/Republika)
Wali Kota Bandung Oded Mdanial meninjau prototipe mesin pengolah sampah di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia (FPTK UPI), Kota Bandung, Senin (13/9). Tim gabungan dosen dan mahasiswa UPI mengembangkan mesin pengolah sampah anorganik ramah emisi hibah dari Jepang, diharapkan bisa digunakan untuk mengatasi sampah hingga tingkat RW di Kota Bandung. (Foto:Edi Yusuf/Republika)
Teknisi mengoperasikan prototipe mesin pengolah sampah di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia (FPTK UPI), Kota Bandung, Senin (13/9). Tim gabungan dosen dan mahasiswa UPI mengembangkan mesin pengolah sampah anorganik ramah emisi hibah dari Jepang, diharapkan bisa digunakan untuk mengatasi sampah hingga tingkat RW di Kota Bandung. (Foto:Edi Yusuf/Republika)
Teknisi mengoperasikan prototipe mesin pengolah sampah di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia (FPTK UPI), Kota Bandung, Senin (13/9). Tim gabungan dosen dan mahasiswa UPI mengembangkan mesin pengolah sampah anorganik ramah emisi hibah dari Jepang, diharapkan bisa digunakan untuk mengatasi sampah hingga tingkat RW di Kota Bandung. (Foto:Edi Yusuf/Republika)
Teknisi mengoperasikan prototipe mesin pengolah sampah di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia (FPTK UPI), Kota Bandung, Senin (13/9). Tim gabungan dosen dan mahasiswa UPI mengembangkan mesin pengolah sampah anorganik ramah emisi hibah dari Jepang, diharapkan bisa digunakan untuk mengatasi sampah hingga tingkat RW di Kota Bandung. (Foto:Edi Yusuf/Republika)