Selasa 14 Sep 2021 21:06 WIB

Pintu Air Manggarai Masih Terpantau Normal

Pantauan di pintu air masih normal karena hujan hanya terjadi di Jakarta.

Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Inas Widyanuratikah
Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pos Pemantau Pintu Air Manggarai di Jakarta Pusat mencatat tinggi muka air berada pada level 619 sentimeter (cm) atau berstatus normal atau Siaga 4. Pantauan tersebut dilakukan pada Selasa (14/9) petang pukul 18.30 WIB.

Kepala Satuan Pelaksana UPK Badan Air Jakarta Pusat, Fakhri Andhiko menjelaskan, ketinggian muka air tersebut masih dalam batas normal. Terutama mengingat hujan yang mengguyur sejak Selasa dini hari sekitar pukul 03.00 WIB hanya terjadi di DKI Jakarta.

Baca Juga

"Katulampa dan area Sungai Ciliwung yang dipantau dari Manggarai masih normal karena hujan masih di sekitar Jakarta," kata Fakhir saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Fakhri menjelaskan, hujan sejak Selasa dini hari mengakibatkan debit air berimbas ke wilayah Jakarta Timur, seperti Kali Sunter, Kali Cipinang dan Kali Baru Timur. Selain debit air yang masih pada batas normal, volume sampah juga berkisar 96 meter kubik (m3) atau sekitar 6 truk berukuran kecil.

Saat ini Bendung Katulampa, Bogor, sebagai aliran hulu masih di kisaran 24 cm atau berstatus normal. "Ini masih di kisaran siaga 4. Kalau Katulampa sudah meninggalkan level batasnya 70-90 cm, itu sudah mulai disiagakan," kata dia.

Fakhri menambahkan, kondisi siaga 4 perlu diwaspadai jika curah hujan berlangsung lama tidak hanya terjadi DKI Jakarta saja, melainkan juga terjadi di Bogor. Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), seluruh wilayah DKI Jakarta cerah berawan hingga dini hari.

Hujan ringan baru akan terjadi pada Rabu (13/9) siang di dua wilayah, yakni Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement