Kamis 16 Sep 2021 10:22 WIB

6.253 Sequencing Diperiksa Deteksi Varian Mu, Hasilnya?

Kemenkes memeriksa 6.253 whole genome sequencing untuk deteksi varian baru Covid-19.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Mas Alamil Huda
Covid 19 (ilustrasi)
Foto: Max Pixel
Covid 19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memeriksa 6.253 whole genome sequencing (WGS) untuk deteksi varian baru Covid-19 hingga Kamis (16/9) pagi. Hasilnya, mutasi virus corona varian mu belum ditemukan berada di Tanah Air.

"Sebanyak 6.253 sequencing diperiksa. Varian mu belum masuk dan sampai ini belum ada," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (16/9). 

Kemenkes telah menerapkan beberapa kebijakan untuk mencegah mutasi virus ini tidak memasuki Indonesia. Di antaranya pengetatan dilakukan di semua pintu masuk negara, baik bandara, pelabuhan, dan perbatasan lintas batas negara.

Kemudian, pemerintah juga telah menetapkan pintu masuk dari luar negeri hanya lewat Bandara Soekarno-Hatta dan bandara yang ada di Manado, Sulawesi Utara, yaitu Sam Ratulangi. Kemudian, kata Nadia, warga negara asing (WNA) masuk juga wajib telah divaksin lengkap dua dosis, menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) sebanyak tiga kali, dan karantina selama delapan hari.

"Ini kebijakan yang ditetapkan Senin (13/9) kemarin untuk bandara," ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membatasi pintu masuk internasional baik melalui transportasi darat, laut, dan udara. Hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan antisipasi dan pencegahan penyebaran varian virus baru Covid 19 termasuk Varian Mu (B.1.621) masuk ke Indonesia melalui simpul-simpul transportasi yang melayani rute internasional.

"Secara umum pengaturan syarat perjalanan internasional, baik di darat, laut, dan udara sama seperti aturan sebelumnya," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (15/9) malam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement