REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto memastikan, investigasi kecelakaan pesawat Timbun Air nomor registrasi PK-OTW segera dilakukan. Saat ini, kotak hitam pesawat tersebut berhasil dievakuasi.
“Dengan telah dievakuasinya kotak hitam tersebut maka Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan segera menginvestigasi penyebab jatuhnya pesawat,” kata Novie dalam pernyataan tertulis, Kamis (16/9).
Dia memastikan, sebelumnya Tim SAR yang merupakan gabungan Basarnas, aparat keamanan, dan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub telah mengevakuasi kotak hitam pesawat tersebut. Hal itu dilakukan bersamaan dengan evakuasi ketiga kru pesawat.
"Saat ini penyebab jatuhnya pesawat Rimbun Air masih didalami dan diinvestigasi oleh pihak KNKT,” tutur Novie.
Novie menambahkan, saat ini jenazah ketiga kru telah tiba di Timika pada pukul 08.33 WIT dan akan diserahkan kepada keluarga masing-masing. Novie menyampaikan duka cita yang mendalam dan berharap keluarga ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran.
Baca juga : Kotak Hitam Rimbun Air Segera Dikirim ke Jakarta
Sebelumnya, pesawat milik maskapai Rimbun Air seri Twin Otter 300 dengan nomor registrasi PK-OTW dilaporkan hilang kontak pada hari Rabu (15/9) pukul 07.30 WIT. Pesawat tersebut ditemukan jatuh di Gunung Wabu, Distrik Sugapa, Papua.
Pesawat PK-OTW dengan rute penerbangan Bandar Udara Nabire menuju Bandar Udara Bilorai di Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya tersebut memuat kargo berupa bahan bangunan. Dalam penerbangan tersebut,terdapat manifes tiga penumpang yang kesemuanya awak pesawat atas nama Mirza (pilot), Fajar (kopilot) dan Iswahyudi (teknisi).