Kamis 16 Sep 2021 17:48 WIB

Wakaf Dompet Dhuafa Hadirkan Fasum Di PBM Cahaya Negeri

PBM diharapkan menjadi percontohan produk wakaf pertama yang fokus belajar mengaji

Setelah  menghadirkan Pusat Belajar Mengaji (PBM) Cahaya Negeri Guna menghidupkan suasana religius di Kelurahan Cahaya Negeri, Kecamatan Bukit Kemuning, Lampung Utara, Dompet Dhuafa pada Rabu (15/9) secara simbolis menggelar seremoni peletakan batu pertama pembangunan Masjid Az Zahra.
Foto: istimewa
Setelah menghadirkan Pusat Belajar Mengaji (PBM) Cahaya Negeri Guna menghidupkan suasana religius di Kelurahan Cahaya Negeri, Kecamatan Bukit Kemuning, Lampung Utara, Dompet Dhuafa pada Rabu (15/9) secara simbolis menggelar seremoni peletakan batu pertama pembangunan Masjid Az Zahra.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG--Setelah  menghadirkan Pusat Belajar Mengaji (PBM) Cahaya Negeri Guna menghidupkan suasana religius di Kelurahan Cahaya Negeri, Kecamatan Bukit Kemuning, Lampung Utara, Dompet Dhuafa pada Rabu (15/9) secara simbolis menggelar seremoni peletakan batu pertama pembangunan Masjid Az Zahra. 

Ini dilakukan sebagai upaya menambah fasilitas rumah ibadah kepada masyarakat di kawasan wakaf Pusat Belajar Mengaji (PBM) Cahaya Negeri, Kecamatan Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara. “PBM, tempat membangun peradaban dalam mengoptimalkan membangun rumah santri. Melakukan penunjang melalui Masjid Az Zahra.  Ke depan, PBM pesantren dengan pendekatan modern sehingga dalam menopang kegiatan santri di tauhn pertama sebagai penguatan & perintisan. Semoga ini menjadi sinergi dalam memudahkan wakaf dan maslahat masyarakat untuk menjadi sentral of excellent,” ucap Ustz. Ahmad Shonhaji selaku Direktur Dakwah, Budaya & Pelayanan Masyarakat.

Pembangunan bidang keagamaan merupakan unsur penting untuk mewujudkan suatu tatanan kehidupan masyarakat yang utuh dan memiliki keseimbangan hidup lahiriyah, bathiniyah, jasmani dan rohani. Kendati Pandemi Covid-19 masih berlangsung, langkah-langkah pengendalian penularan, di sisi lain pembangunan infrastruktur merupakan hal  yang penting bagi kesejahteraan masyarakat. 

Saya terharu, dalam kondisi keprihatinan wilayah cahaya negeri dan situasi pandemi, tapi kita disini masih tergerak, berjuang untuk kebangkitan sosial masyarakat dengan mendirikan masjid Az Zahra. ini luar biasa menyentuh hati. "Dengan adanya pembangunan dakwah Dompet Dhuafa disini, mugkin nanti akan ada pengaruh perubahan dalam situasi keprihatinan disini. mewakili pemerintah wilayah, menyampaikan apresiasi untuk hal bermanfaat seperti ini,” ucap Avril Irawan selaku Camat Abung Barat dalam sambutan acara tersebut.

Masjid Az Zahra akan dibangun dengan luas 20x20 meter dan dapat menampung hingga 500 jamaah. Peletakkan batu pertama tersebut, dilakukan langsung secara simbolis oleh Direktur Dakwah, Budaya, dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa; Ust. Ahmad Shonhaji, Camat Abung Barat; Avril Irawan, Perwakilan Wakif; Nurhasbiah, Ambassador Wakaf Dompet Dhuafa; Ismail A. Said, Pegiat Sosial Wakaf Dompet Dhuafa; Aliyah Sayuti, beserta para stakeholders terkait.

“Saya lahir disini 69 th lalu, 11 thn di Domprt Dhuafa, saya punya banyak mimpi untuk dirikan ragam manfaat wakaf untuk umat. PBM ini alhamdulillah 265 ribu donatur tergerak dalam satu tahun. Masjid ini di bangun untuk melengkapi pesantren dan terbuka untuk masyarakat serta berharap juga untuk tahfiz lansia. Saya terharu, belum dimulai tapi material sudah berdatangan dari bantuan masyarakat. bahkan ada tukang yang berwakaf 10 hari gajinya diwakafkan berupa pasir,” ucap Ismail Agus Said selaku Wakaf Ambasador Dompet Dhuafa.

Sebelumnya, Dompet Dhuafa telah mendirikan PBM Cahaya Negeri yang  berdiri di atas lahan wakaf seluas 2,3 hektare, yang dijadikan sentra pembelajaran Al Quran di wilayah Bukit Kemuning. Terletak di antara dua Desa, yaitu Desa Ogan Lima dan Desa Cahaya Negeri, PBM diharapkan menjadi percontohan produk wakaf pertama yang berfokus pada pembelajaran mengaji.“Tertarik wakaf sebagai salah satu syarat masuk surga paling ringan selain salat malam dan bersabar. Masyarakat bersyukur, melalui Dompet Dhuafa, Allah ridho menaruh lembaga pendidikan di Abung Barat. Ini hadiah dari Allah. Ingat Masjid ini bukan milik kita, tapi ini milik umat. siapapun bisa pakai, yang penting tetap dengan kaidah Islam tidak menyimpang dari agama maupun UU,” kata H. Ismet selaku perwakilan wakif.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement