REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ahmad Jauhari
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَبِ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمْدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالتَّابِعِيْنَ. أَمَّا بَعْدَ فَيَاعِبَادَ الله، اِتَّقُوْا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وِلَاتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. أُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوِى الله وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
Hadirin sidang Jum’at yang berbahagia,
Rasa syukur merupakan ungkapan yang paling tepat kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Akan tetapi syukur kiranya bukan hanya sekedar ungkapan lisan, melainkan juga aktualisasi sikap itu dalam kehidupan kita sehari-hari. Juga, marilah senantiasa kita pertebal sikap iman dan taqwa kita keharibaan-Nya.
Iman merupakan sikap batin yang senantiasa perlu kita pupuk terus-menerus. Iman secara singkat dipahami sebagai kesadaran utuh yang terhunjam di kedalaman hati, teraktualisasi pada ungkapan lisan, serta termanifestasi kepada tingkah-laku sehari-hari.
Keterhubungan antara hati, lisan, dan perbuatan itulah yang dimaksud dengan makna iman yang sesungguhnya. Jika di antara satu dari ketiga elemen tersebut terjadi ketidakcocokkan, maka iman menjadi kurang sempurna.
Sedangkan taqwa dimaknai sebagai sikap tunduk dan patuh atas segala apapun yang sudah menjadi ketetapan Allah SWT. Taqwa secara sederhana adalah patuh atas segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.
Kepatuhan merupakan manifestasi kita, sebagai hamba-Nya, dalam menjalankan kewajiban sekaligus bentuk ungkapan rasa syukur kita atas segala anugerah dan nikmat yang melimpah ini. Karenanya, marilah kita tingkatkan sikap iman dan taqwa kita kepada Allah SWT.
Baca juga : Taliban Serahkan Uang Tunai dan Emas ke Bank Sentral