REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setengah abad yang lalu, empat remaja Denmark mewawancarai John Lennon untuk makalah sekolah mereka. Sebuah kaset dengan rekaman audio 33 menit dari obrolan itu mencakup tentang lagu yang tampaknya belum pernah diperdengarkan oleh mendiang motor The Beatles tersebut.
Rekaman antik itu akan dilelang di Denmark akhir September 2021. Remaja berusia 16 tahun dalam rekaman itu tidak gugup akibat terkesima saat melakukan wawancara di Denmark utara pada 5 Januari 1970.
Lennon wafat 10 tahun kemudian di New York, Amerika Serikat. Ia ditembak mati oleh Mark David Chapman, penggemar yang kini tengah menjalani hukuman seumur hidup.
Pada puncak Perang Vietnam dan Perang Dingin, Lennon dan istrinya Yoko Ono mengeluarkan sebuah pernyataan sikap. Mereka menyuarakan pesan perdamaian.
"Pesan perdamaian, dan itulah yang penting bagi kami," kata Karsten Hoejen saat mengulang pernyataan Lennon.
Hoejen adalah orang yang membuat rekaman dengan tape recorder yang dipinjam dari toko radio setempat. Rekaman itu terdiri dari obrolan pewawancara dengan Lennon dan Ono tentang keberadaannya di Denmark dan mengenai perdamaian dunia.
Masyarakat alternatif menjamur di Denmark dari akhir 1960-an, menarik orang-orang dari luar negeri. Sementara itu, festival musik di sana diselenggarakan karena terinspirasi oleh orang-orang di Isle of Wight dan Woodstock.
"Pesan perdamaian mereka adalah tujuan kami datang. Ada suasana yang sangat santai, suasana yang nyaman. Lennon dan Ono meletakkan kaki mereka di atas meja (kopi)," kata Hoejen kepada Associated Press.
Di tengah wawancara, seseorang dari remaja itu meminta Lennon untuk memetik gitar untuk mereka. Lennon kemudian menyanyikan "Give peace a chance" dan "Radio Peace" bersama Ono. Lagu itu dibuat untuk stasiun radio di Belanda, namun belum pernah disiarkan.
Lennon dan Ono berada di Thy, wilayah di Denmark yang menjadi tempat pindahnya mantan suami Ono besama Kyoko, putri mereka yang saat itu berusia lima tahun. Mereka tinggal selama sekitar satu bulan dan mencoba untuk tak menarik perhatian (ini berhasil selama sekitar satu pekan).
Sebuah surat kabar lokal kemudian melaporkan keberadaan Lennon dan Ono hingga membuat wartawan lain berbondong mewawancarai mereka. Sementara itu, keempat remaja berusia 16 tahun itu ingin mewawancarai Lennon untuk majalah sekolahnya, tetapi datang terlambat pada konferensi pers resminya.