Sebelumnya, menteri pendidikan tinggi Taliban mengatakan anak perempuan akan diberikan akses yang sama ke pendidikan, meskipun dalam pengaturan yang dipisahkan berdasarkan gender. "Ini menjadi sangat, sangat merepotkan ... Apakah ini tahap di mana para gadis akan dilupakan?" kata Suraj, dilansir dari Aljazirah, Ahad (19/9).
Suraj berspekulasi pernyataan kontradiktif mungkin mencerminkan perpecahan di dalam Taliban saat mereka berusaha untuk mengkonsolidasikan kekuatan mereka. Ia menduga kubu yang lebih pragmatis kalah dari garis keras, setidaknya untuk saat ini.
“Saya tahu mereka tidak percaya dengan memberikan penjelasan, tetapi penjelasan itu sangat penting," ujar Suraj.
Pernyataan dari kepemimpinan Taliban sering kali mencerminkan kesediaan untuk terlibat dengan dunia, membuka ruang publik untuk perempuan dan anak perempuan, dan melindungi minoritas Afghanistan. Tetapi perintah di lapangan bertentangan. Sebaliknya, pembatasan, terutama pada perempuan, telah diterapkan.
PBB mengatakan sangat khawatir untuk masa depan sekolah perempuan di Afghanistan. "Sangat penting bahwa semua anak perempuan, termasuk anak perempuan yang lebih tua, dapat melanjutkan pendidikan mereka tanpa penundaan lebih lanjut. Untuk itu, kami membutuhkan guru perempuan untuk melanjutkan mengajar,” kata badan anak-anak PBB, UNICEF.