Kamis 23 Sep 2021 12:54 WIB

Herd Immunity Tercapai, Bandung Evaluasi Penanganan Covid-19

Vaksinasi dosis pertama saat ini sudah mencapai 79.12 persen.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Herd Immunity Tercapai, Bandung Evaluasi Penanganan Covid-19 (ilustrasi).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Herd Immunity Tercapai, Bandung Evaluasi Penanganan Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung (Pemkot) Bandung terus menggenjot vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat dan berharap pembentukan herd immunity dapat tercapai lebih awal di akhir tahun 2021. Usai itu, penanganan Covid-19 di Kota Bandung akan dievaluasi.

Vaksinasi dosis pertama saat ini sudah mencapai 79.12 persen atau sebanyak 1.554.776 orang sedangkan dosis kedua sebanyak 1.006.859 orang atau 51 persen lebih. Total sasaran vaksinasi terhadap masyarakat di Kota Bandung mencapai 1.9 juta lebih.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan apabila herd immunity sudah terbentuk maka evaluasi akan dilakukan disesuaikan dengan regulasi yang ada. Pihaknya juga akan mengevaluasi sektor-sektor lainnya di kehidupan masyarakat.

"Kita harus tetap bagaimana pun evaluasi itu tidak boleh kendor dan disesuaikan dengan regulasi yang ada. Bandung kita terima aja level 3 yang penting bukan main di level tapi progres kita harus terukur," ujar Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, Kamis (23/9).

Ia menuturkan, vaksinasi Covid-19 dosis ketiga bagi sumberdaya kesehatan akan terus digenjot. Termasuk kemungkinan vaksinasi dosis ketiga untuk masyarakat masih menunggu kebijakan pemerintah pusat.

"Bagaimana pun tergantung ketersediaan vaksin kemudian juga di semua sektor harus dievaluasi di pendidikan, ekonomi kegiatan sosial lain itu harus semua evaluasi," ungkapnya.

Ema mengatakan pihaknya juga akan memfasilitasi sektor usaha dari mulai vaksinasi dan mengawasi keberadaan satgas Covid-19 di masing-masing sektor usaha. Ia mengajak seluruh masyarakt bersama-sama mencegah Covid-19.

"Prinsipnya pemahaman saya melawan Covid-19 tidak bisa bergantung dari gerak atau tidak geraknya gugus. Gugus itu sifatnya hanya fasilitator, dia menyiapkan regulator, melakukan fungsi pengawasan tapi dengan sumber daya pengawasan dia kan tidak mungkin optimal maka paling utama adalah komitmen semua pihak," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement